Suara.com - Pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman mengakui kemenangan timnya atas PS Tira Persikabo di babak delapan besar Piala Presiden 2019 diraih dengan susah payah.
“Kemenangan yang tidak mudah, tapi syukur Alhamdulillah Persebaya menang dan lolos ke semifinal,” ujarnya kepada wartawan usai pertandingan di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Jumat (29/3/2019).
Persebaya memastikan diri lolos ke babak empat besar Piala Presiden 2019 usai menyingkirkan PS Tira Persikabo dengan skor 3-1.
Gol-gol kemenangan Persebaya dicetak Manuchekhr Jalilov di menit ke-2, Damian Lizio pada menit 88 melalui titik penalti dan Amido Balde di menit ke-90. Sedangkan satu gol balasan PS Tira Persikabo dicetak Osas Saha di menit ke-62.
Baca Juga: Targetkan Kemenangan, Arema Siap Ladeni Bhayangkara FC Hingga Adu Penalti
Djanur, sapaan akrabnya, mengatakan di babak pertama timnya menguasai permainan, bahkan bisa mencetak gol awal dan tak berhenti menyerang hingga 45 menit babak pertama berakhir.
Namun di babak kedua timnya dikepung dan diserang habis-habisan, bahkan memaksanya melakukan rotasi pemain dengan memasukkan empat pemain, yakni Muhammad Syaifuddin, Muhammad Hidayat, Osvaldo Haay dan Oktavianus Fernando.
Mereka menggantikan Ruben Sanadi, Manuchekhr Jalilov, Fandi Eko Utomo serta Irfan Jaya.
“Rotasi pemain yang saya lakukan sangat tepat dan mereka terlibat di dua gol Persebaya menit-menit akhir. Ke depan kami akan evaluasi sebelum bermain di babak empat besar,” ucapnya.
Pendapat serupa disampaikan bek Persebaya Otavio Dutra yang mengakui pertandingan kali ini lebih sulit karena permainan PS Tira Persikabo sangat bersemangat dan percaya diri.
Baca Juga: Piala Presiden 2019: Arema FC Optimistis Bisa Singkirkan Bhayangkara FC
“Apalagi di babak kedua, kami sempat hilang fokus dan kendor hingga terjadi gol melalui skema tendangan penjuru,” kata pemain yang sedang menjalani proses naturalisasi sebagai WNI tersebut.
Sementara itu, pelatih PS Tira Persikabo Rahmad Darmawan mengucapkan selamat kepada Persebaya yang telah lolos ke babak empat besar Piala Presiden tahun ini.
Mantan pelatih Sriwijaya FC itu tak mau berdebat tentang gol-gol yang terjadi di lapangan, hingga mengakibatkan insiden di menit-menit akhir dan berlanjut di lorong menuju kamar ganti pemain.
“Pertandingan enak ditonton sampai sebelum penalti. Saya tidak bisa komentar gol penalti karena harus dilihat melalui rekaman, tapi sebelum gol ketiga, saya pastikan itu 100 persen pelanggaran, tapi wasit tak menghentikan permainan,” katanya seperti dimuat Antara.