Suara.com - Perombakan yang terjadi di PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi sepak bola Indonesia dinilai tidak transparan oleh salah satu peserta Liga 1 2019 yang juga pemilik saham Persipura Jayapura.
Sejak dipimpin oleh Gusti Randa dan Dirk Soplanit sebagai Komisaris dan Direktur utama ada beberapa perubahan di PT LIB. Salah satunya adalah pemberhentian Tigorshalom Boboy sebagai COO dan Risha Adi Wijaya yang sebelumnya menjabat sebagai CEO.
Dalam pernyataan resmi PT LIB, menyebutkan diperhentikannya Tigor dan Risha murni kesepakatan antara PT LIB, PSSI, dan pemilik saham dalam hal ini 18 klub Liga 1 2019 usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 28 Februari lalu.
Diperhentikan keduanya setelah sebelumnya Glenn Sugita dan Berlinton Siahaan mundur sebagai Komisaris dan Direktur Utama PT LIB pada 18 Februari lalu.
Baca Juga: Liga 1 2019 Hampir Pasti Bergulir Saat Bulan Ramadan
Namun, hal itu dibantah oleh Persipura Jayapura. Melalui Ketua Umum Benhur Tomi Mano, Persipura mengaku tidak tahu putusan pemberhentian Tigor dan Risha dari PT LIB.
"Kami mempertanyakan pemecatan Tigorshaloom Boboy dan Risha dari LIB, kami baca di media bahwa itu persetujuan atau sepengetahuan klub, klub yang mana? Kami sama sekali tidak pernah terlibat dalam pembicaraan terkait pemecatan Tigor dan Risha," kata Benhur dalam keterangan resmi yang diterima suara.com.
"Kalau acuannya adalah RUPS PT LIB beberapa waktu lalu, saya juga dapat laporan bahwa RUPS sama sekali tidak bicara pemecatan Tigor dan Risha, saat itu yang dibahas adalah pengunduran diri Pak Glenn Sugita," ia menambahkan.
"Atau jangan sampai hanya klub-klub tertentu saja yang bicarakan pemecatan itu. Persipura Jayapura mau semuanya transparan, ada apa ini, kenapa Tigor dan Risha dipecat dan bawa-bawa klub, Tigor ini kan punya pengalaman dan baik dalam pekerjaan, kenapa dipecat? Siapa yang mau dimasukkan ke sana?" ungkapnya.
Lebih lanjut, Benhur meminta jajaran Direksi PT LIB lebih menghargai klub. Jika ada putusan, Benhur meminta dikomunikasan dengan klub lebih dahulu.
Baca Juga: Jadi Pencetak Gol Tertua di Timnas Italia, Ini Komentar Quagliarella
"Siapapun yang ambil keputusan ini tolong hargai klub, bicarakan sama kami, jangan asal ambil keputusan sendiri dan bawa-bawa klub untuk melegitimasi keputusan itu, jangan lah. Kami minta jelaskan alasannya secara gamblang, kalau alasannya tidak benar, sebaiknya kembalikan Tigor dan Risha ke LIB," pungkasnya.
Sebelumnya, Dirk Soplanit menyebut bahwa pemecatan Tigor dan Risha adalah kesepakatan para pemegang saham, meski tidak dijelaskan alasan rincinya.
"Tidak tahu alasannya apa. Karena itu urusan pemegang saham (18 klub Liga 1)," ujar Dirk yang juga menjabat sebagai anggota Komite Eksekutif PSSI.