Suara.com - Mantan manajer Manchester United, Jose Mourinho mengaku sudah menolak empat tawaran melatih sejak dipecat The Red Devils pada 18 Desember 2018 lalu. Meski demikian, pelatih berjuluk The Special One itu berharap kembali melatih sebuah tim pada musim 2019/2020 mendatang.
Setelah menjuarai Piala Liga, Community Shield dan Liga Europa dalam dua setengah musim di Old Trafford, Mourinho akhirnya dipecat akibat start amburadul Man United di musim 2018/2019 ini.
Posisi Mourinho digantikan oleh Ole Gunnar Solskjaer yang sampai saat ini masih berstatus caretaker alias pelatih interim Man United.
"Sudah dua setengah bulan sejak saat itu (dipecat Man United), saya tidak melatih suatu tim. Namun saya sudah siap untuk tantangan berikutnya. Saya siap kembali musim panas ini, dan menangani sebuah tim musim depan," ucap Mourinho kepada beIN SPORTS France.
Baca Juga: Dortmund Siap Saingi Bayern untuk Dapatkan Callum Hudson-Odoi
"Saya tahu persis apa yang tidak saya inginkan, itulah mengapa saya menolak tiga sampai empat tawaran sejauh ini. Saya tahu apa yang saya inginkan, bukan nama besar klub, tetapi jenis tugas dan beban kerja. Saya ingin melatih sebuah tim pada Juni (2019) nanti," tegasnya lagi.
Mourinho sendiri belakangan santer dikaitkan dengan Benfica, Real Madrid dan Inter Milan yang semuanya pernah dilatihnya.
Ya, pelatih berpaspor Portugal itu sempat dikait-kaitkan dengan Real Madrid setelah kinerja buruk Santiago Solari di Santiago Bernabeu. Namun, klub berjuluk Los Blancos itu akhirnya lebih memilih untuk mengontrak kembali Zinedine Zidane, yang uniknya malah disebut Mourinho sebagai keputusan "sempurna."
Mourinho sendiri menegaskan jika dia bukan pemilih, melainkan tengah mencari proyek kemenangan serta pekerjaan yang benar-benar tepat untuknya.
"Tak peduli ke mana saya pergi, saya ingin pergi ke tempat di mana saya tetap bisa juara. Saya ingin menang dan menang!" celoteh Mourinho.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Eropa 2020: Pogba Tegaskan Prancis Siap Hadapi Moldova
"Apa artinya memiliki filosofi pertandingan tanpa mentalitas juara? Untuk gelar terbaik saya selama karier melatih, saya pikir itu adalah gelar yang saya raih bersama tim berikutnya yang saya latih nanti" sesumbar jutu taktik berusia 56 tahun itu.