Suara.com - Timnas Inggris akan menantang Timnas Repbulik Ceko pada laga matchday 1 Grup A Kualifikasi Piala Eropa 2020. Inggris akan menjadi tuan rumah di Wembley pada Sabtu (23/3/2019) dini hari WIB.
Jelang partai ini, striker Timnas Republik Ceko, Matej Vydra pun melontarkan psywar. Penyerang yang bermain untuk klub Premier League, Burnley itu mengaku mengetahui titik lemah Inggris.
Menurut Vydra, timnya akan berusaha mengeksploitasi kelemahan dalam pertahanan Inggris, dengan menargetkan bek tengah Harry Maguire.
Ya, Vydra menyebut jika centre-back andalan Leicester City itu merupakan titik lemah Timnas Inggris.
Baca Juga: Kane: Juara Nations League Lebih Bergengsi ketimbang Semifinal Piala Dunia
Menurut Vydra, Burnley menggunakan strategi serupa ketika menghadapi Leicester City dalam laga Liga Inggris 2018/2019. Menurut striker berusia 26 tahun itu, pendekatan tersebut membuahkan keuntungan lantaran Maguire dikartu merah wasit saat laga baru berjalan empat menit.
Namun entah apa yang membuat Vydra pede, pasalnya ,eski bermain dengan 10 orang sejak awal-awal laga, Leicester tetap mampu menang 2-1 di markas Burnley pada laga lanjutan Liga Inggris akhir pekan lalu.
"Serangan (Timnas Inggris) sangat kuat. Pertahanan, saya tidak mengatakan tidak kuat juga, tapi tidak sekuat serangannya," ucap Vydra mencoba menganalisis, seperti dimuat Reuters.
"Sebagai contoh, Harry Maguire. Kami membicarakan tentang dia di Burnley sebelum kami bermain melawan Leicester. Dalam beberapa momen, tampaknya ia tidak tahu apa yang terjadi di belakang dia. Itulah mengapa ia mendapat kartu merah setelah empat menit dalam pertandingan melawan Burnley," celoteh eks pemain Derby County tersebut.
"Kami akan mencoba menggunakan strategi yang sama, dengan menargetkan pada Maguire. Saya pikir ia titik lemah Inggris," tuturnya.
Baca Juga: Kane: Persaingan di Premier League Takkan Memecah Skuat Timnas Inggris
"Inggris sendiri suka menguasai bola sehingga kami harus dekat dengan mereka. Jangan takut untuk 'menendang' mereka tiga atau empat kali, dan mereka mungkin mengubah rencana dan memainkan satu atau dua sentuhan," tukas sang penyerang.