Suara.com - Striker LA Galaxy, Zlatan Ibrahimovic, menegaskan tidak akan menjadi seorang pelatih ketika disinggung soal masa depannya usai pensiun jadi pemain.
Pelatih menjadi salah satu pekerjaan favorit pesepak bola setelah pensiun. Nama-nama seperti Pep Guardiola, Zinedine Zidane, hingga Didier Deschamps menjadi contoh-contoh pelatih sukses yang dulunya adalah atlet sepak bola.
Namun, tak sedikit pula mantan pesepak bola yang belum sukses sebagai pelatih, sebut saja Thierry Henry, Filippo Inzaghi, hingga Diego Maradona. Beberapa faktor membuat eks bintang sepak bola dunia itu gagal bersinar.
Ibrahimovic merupakan salah satu striker ternama di dunia yang telah bermain untuk klub-klub besar Eropa. Hingga usainya yang kini menyentuh 37 tahun, klub seperti Barcelona, Inter Milan, hingga Manchester United pernah menggunakan jasa pemain asal Swedia tersebut.
Baca Juga: Minus Liga Inggris di Mata Ibrahimovic
Hanya saja, pekerjaan sebagai pelatih tidak masuk dalam bayangan masa depan dirinya setelah pensiun. Ia merasa menjadi pelatih hanya akan membuat dirinya merasa tertekan dan stres.
"Saya merasa bahwa menjadi seorang pelatih akan memberikan tekanan besar, dan itu bisa membuat saya sangat stres. Satu tahun akan terasa seperti sepuluh tahun," kata Ibrahimovic, dikutip dari Metro, Kamis (21/3/2019).
"Saya kira sebagai pemain aktif, ketika Anda menjadi pelatih, Anda memahami pertandingan dari dalam lapangan. Lalu tiba-tiba Anda berdiri di luar dan melatih para pemain untuk bekerja. Anda tahu, saya mungkin bisa melakukannya dengan lebih baik, tapi ini hal yang sulit," tuturnya menambahkan.
Ibrahimovic sendiri sudah terbilang striker gaek untuk ukuran pesepak bola profesional. Ia yang sudah berusia 37 tahun diprediksi tidak lama lagi akan gantung sepatu. (bolatimes.com)
Baca Juga: Liga Europa: Chelsea Fokus Hadapi Eks Klub Zlatan Ibrahimovic