Suara.com - Ibunda sekaligus agen gelandang sentral Paris Saint-Germain (PSG), Adrien Rabiot menyebut putranya bak seorang tahanan di klub raksasa Prancis tersebut.
Veronique Rabiot yakin bahwa perlakuan pihak klub terhadap putranya terlalu keras. Sementara treatment berbeda didapat anggota skuat PSG lainnya, yang menurut Veronique lebih istimewa dan sangat kontras dengan apa yang didapat Rabiot.
Seperti diketahui, Rabiot memang enggan memperpanjang kontraknya bersama PSG yang akan expired di akhir musim ini. Sebagai ganjarannya, manajemen klub pun membekukan status Rabiot di tim utama PSG, meski tanpa persetujuan pelatih kepala Thomas Tuchel.
Ya, Rabiot 'dipaksa' berlatih bersama tim cadangan, alih-alh bersama Neymar Jr, Kylian Mbappe, Angel Di Maria, serta pemain-pemain tim utama PSG lainnya.
Baca Juga: Alexis Sanchez Pede Masih Bisa Memberikan yang Terbaik bagi Man United
"Putra saya adalah tahanan di PSG!" ucap Veronique tak bisa menyembunyikan kekesalannya, seperti dimuat L'Equipe.
"Satu-satunya yang ia (Rabiot) inginkan adalah menyelesaikan masa kontraknya dan dihormati. Ia tentunya akan tetap berlaku profesional dan memberikan segalanya untuk PSG meski ia akan pergi pada musim panas nanti. Tapi, perlakuan yang didapat Adrien malah seperti itu," ketusnya.
"Mereka mendendanya karena tidak terbang ke Qatar (pemusatan latihan klub) ketika neneknya meninggal dan ayahnya dalam keadaan kritis. Ia adalah seorang sandera di sana!" celoteh Veronique.
Veronique pun menyoroti perlakuan berbeda yang didapatkan sang anak dengan megabintang PSG, Neymar Jr.
"Di PSG, mereka mendenda pemain karena datang terlambat enam menit di pertemuan tim (yang terjadi pada Rabiot sebelum pertandingan melawan Olympique Marseille). Dan yang lain (menyinggung Neymar), saat cedera diizinkan untuk melakukan perjalanan di seluruh dunia dan pergi ke karnaval," tukas Veronique dengan nada nyinyir.
Baca Juga: Bayern Munich Kemungkinan Besar Jadi Pelabuhan Anyar Gareth Bale