Suara.com - Keinginan PSS Sleman mendatangkan gelandang asal Brasil, Guilherme Felipe de Castro alias Batata patut dipertanyakan. Bagaimana tidak, ia ternyata memiliki rekam jejak yang buruk bersama klub sebelumnya, Gokulam Kerala.
Batata pernah diganjar hukuman berat oleh Federasi Sepak Bola Seluruh India (AIFF), termasuk larangan bermain selama satu tahun karena meludahi wasit. Insiden itu terjadi kala ia memperkuat Gokulam Kerala menghadapi Shilong Lajong pada 22 Februari 2019 lalu.
Hukuman itu pun disinyalir sebagai asalan pemain yang dimainkan sebagai gelandang bertahan itu pergi ke Indonesia. Oleh sebab itu, manajemen Laskar Sembada harus mewaspadai sebelum mengontraknya secara resmi.
Ditambah lagi, pemain yang pernah menikmati satu tim bersama talenta-talenta terbaik Negeri Samba, seperti Casemiro, Coutinho, hingga Neymar, kala memperkuat Timnas Brasil U-17 itu, tidak lebih menikmati bermain bersama Gokulam Kerala.
Baca Juga: Ivan Kolev Bongkar Rahasia Persija Taklukkan PSS Sleman dan Jadi Juara Grup
Pada musim lalu, ia hanya bermain sebanyak empat kali dari 23 pertandingan Gokulam Kerala di I-League 2018 dimulai. Catatan itu pun perlu disoroti oleh manajemen Super Elang Jawa.
Namun, pesta PSS Sleman telah dirilis. Beberapa waktu lalu, pelatih PSS, Seto Nurdiantoro, mengaku sudah menonton gaya bermain Batata, melalui video.
Mantan gelandang Timnas Indonesia bahkan sudah meminta manajemen PSS Sleman untuk menindaklanjuti ketertarikannya terhadap Batata.
"Sejauh ini, kita berbicara dengan manajemen untuk ditindaklanjuti karena tim sudah menonton video dia (Batata) bermain. Mudah-senang, dia tampil seperti di videonya itu," kata Seto Nurdiantoro.
Batata sendiri dikabarkan telah di Sleman. Menurut informasi yang diterima Bolatimes.com, ia sudah menginjakkan kaki di Bumi Sembada sejak Rabu (20/3/2019) pagi WIB.
Baca Juga: Tundukkan PSS Sleman, Persija Melaju ke Perempat Final Piala Presiden 2019
Bolatimes/Irwan Febri Rialdi