FA Akan Beri Penghormatan untuk Para Korban Teror di Selandia Baru

Reky Kalumata Suara.Com
Selasa, 19 Maret 2019 | 07:58 WIB
FA Akan Beri Penghormatan untuk Para Korban Teror di Selandia Baru
Warga meletakkan bunga di depan Masjid Wellington, Kilbirnie, Wellington, Selandia Baru, Sabtu (16/3). ANTARA FOTO/Ramadian Bachtiar
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) akan mengheningkan cipta sebagai bentuk rasa belasungkawa untuk para korban penembakan di Selandia Baru. Hal itu akan dilakukan oleh FA setelah Sepakbola Inggris sempat mendapatkan kritikan.

Mengheningkan cipta untuk para korban penembakan di dua masjid di Selandia Baru, akan dilakukan saat Timnas Inggris melawan Republik Ceko di laga kualifikasi Piala Eropa 2020 di Stadion Wembley, Sabtu (23/3/2019) dini hari WIB.

"Kami akan mengingat semua orang yang terkena dampak peristiwa mengerikan di Christchurch," kata FA dalam pernyataannya seperti dilansir BBC.

"Kami akan memberikan penghormatan kepada para korban tragedi di Selandia Baru pada pertandingan Inggris vs Republik Ceko pada Jumat, 22 Maret."

Baca Juga: Bersejarah, Mobil Ini Saksi Bisu Saat-saat Terakhir Presiden Soekarno

Petugas kepolisian berjaga didekat bunga yang diletakkan warga di depan Masjid Wellington, Kilbirnie, Wellington, Selandia Baru, Sabtu (16/3). ANTARA FOTO/Ramadian Bachtiar
Petugas kepolisian berjaga didekat bunga yang diletakkan warga di depan Masjid Wellington, Kilbirnie, Wellington, Selandia Baru, Sabtu (16/3). ANTARA FOTO/Ramadian Bachtiar

Sebelumnya, FA dikritik dan dituding memiliki standar ganda karena tidak mengheningkan cipta, untuk menghormati puluhan korban tewas akibat penembakan yang terjadi di dua masjid di Selandia Baru, sebelum pertandingan digelar.

Hal itu berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Six Nations dan pertandingan liga rugby yang mengheningkan cipta untuk menghormati para korban sebelum pertandingan digelar.

Padahal sebelumnya, saat terjadi serangan teroris di Paris pada tahun 2015, pemain klub peserta Liga Utama Inggris mengenakan ban tangan berwarna hitam serta memutar lagu kebangsaan Prancis.

Yunus Lunat, mantan ketua dewan persamaan ras FA, menyebut jika FA saat ini bersikap munafik.

"Tidak ada alasan, kapan kejadiannya, meski tidak sama jumlah (korbannya), sepak bola selalu tampil memberikan penghormatan," kata Lunat kepada BBC Sport.

Baca Juga: Geng Motor Sangar Selandia Baru Ini Kecam Aksi Teror Masjid di Christchurch

"Ini jelas standar ganda dan munafik. Mengheningkan cipta selama satu menit adalah hal baik untuk dilakukan," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI