Suara.com - Komite Eksekutif (Exco) PSSI telah memutuskan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Keputusan tersebut tidak lepas dari status tersangka Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono yang terlibat dalam kasus perusakan dokumen yang diduga berkaitan dengan pengaturan skor.
Usai diputuskan menggelar KLB, berbagai nama muncul untuk dicalonkan menjadi ketua umum PSSI. Seperti PSM Makassar yang akan mencalonkan Budi Waseso yang akrab disapa Buwas untuk menjadi orang nomor satu di PSSI.
Begitupun dengan Persib Bandung. Melalui manajer Umuh Muchtar, Maung Bandung tidak sepakat Buwas dicalonkan. Umuh mengaku sudah punya calon sendiri untuk menjadi ketua umum PSSI.
Dia adalah Komjen Pol. Mochamad Iriawan yang merupakan mantan Kapolda Metro Jaya, kini menjabat sebagai Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional.
Baca Juga: Belum Ada Keputusan Tempat dan Tanggal, KLB PSSI Masih Belum Jelas
"Orang dari mana itu (Buwas), enggak kenal ya. Saya kan punya jagoan ya, Pak Iwan Bule (sapaan Mochamad Iriawan) itu ya," kata Umuh saat dihubungi wartawan.
Umuh punya alasan mengusung nama M. Iriawan maju sebagai ketua umum PSSI. Selain memiliki pengalaman lima tahun di sepak bola sebagai pembina Persib, Iriawan juga profesional.
"Beliau Pembina Persib. Begitu 2009 mendirikan PT PBB (Persib Bandung Bermartabat), saya yang mendirikan, murni, saya tak ada yang membantu sepeserpun kan yah, orang lain lari, semuanya angkat tangan, punten, tak ada yang nyumbang sepeserpun," ucapnya.
"Beliau, kan pembina Persib gitu ya. Itu ada aturan lima tahun terlibat di sepak bola, kalau ada orang tahu-tahu nyebut Buwas, dari mana itu, pernah megang di mana, jadi penasihat di mana, biarin ribut-ribut dah," ia menambahkan.
Lebih lanjut, Umuh mengaku tidak ada kepentingan pribadi di balik niatnya mencalonkan M. Iriawan sebagai ketua umum PSSI. Ia hanya ingin sepak bola Indonesia berkembang ke arah yang lebih baik di bawah pimpinan orang yang profesional.
Baca Juga: Duh! Bobotoh Kompak Soraki Sekjen PSSI di Stadion Si Jalak Harupat
"Kalau saya itu tak ada yang dikurangi, dilebihi, kalau jebrut ya jebrut, gitu. Saya tak cari hidup di Persib, semua tahu saya pendiri PT PBB, dari dulu jadi pengurus, saya kalau pemain kontrak Rp 1 m saya masukin Rp 1,2 M. Boleh tanya (Makan) Konate, 200 juta dari uang saya pribadi. Makanya betah pemain," pungkasnya.
Hingga kini, waktu digelarnya KLB PSSI masih belum jelas. Berdasarkan statuta PSSI, KLB sudah bisa digelar tiga bulan setelahnya atau Mei 2019 mendatang.