Suara.com - Pelatih Semen Padang, Syafrianto Rusli mengaku siap mundur jika diminta oleh manajemen klub menyusul kegagalannya di Piala Presiden 2019. Namun, ia menyebut jika Kabau Sirah -julukan Semen Padang- saat ini masih dalam proses adaptasi dari Liga 2 ke Liga 1.
Semen Padang gagal lolos dari fase grup setelah menelan dua kekalahan dari Bali United dan Bhayangkara FC. Semen Padang hanya menang satu kali di Grup B saat menghadapi Mitra Kukar dengan skor 2-0 pada laga yang berlangsung di Stadion Patriot, Bekasi, Kamis (13/3/2019).
Bahkan, Syafrianto sempat mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari suporter Semen Padang. Suporter meminta Syafrianto untuk melepas jabatannya sebagai pelatih saat pertandingan melawan Bali United 11 Maret lalu.
"Saya apresiasi mereka (suporter). Kami memulai dari Liga 2, dan pemain dari Liga 1 dua tahun lalu, yang tersisa hanya Irsyad Maulana. Mereka tidak tahu proses kami hingga seperti ini. Tapi, bagi saya, welcome saja kalau manajemen menilai saya tidak mampu. Saya siap mengundurkan diri," kata Syafrianto usai pertandingan melawan Mitra Kukar.
Baca Juga: Piala Presiden 2019: Semen Padang Hajar Mitra Kukar 2-0 di Patriot
"Mereka (suporter) kan tanpa alasan meminta saya untuk mundur. Kalau mereka mau, kami bisa duduk bersama. Saya juga tidak mau kalah. Saya juga berjanji ke manajemen, kalau kami kalah tiga kali di Liga 1 nanti, saya rela dipecat," tambahnya.
Lebih lanjut, Syafrianto menegaskan bakal meliburkan skuatnya untuk sementara waktu setelah kegagalan di Piala Presiden. Pekan depan baru kumpul kembali untuk melakukan persiapan jelang Liga 1 2019.
"Saya liburkan anak-anak dari besok sampai Rabu, Kamis masuk lagi mulai preseason awal. Jadi mereka (pemain) disiapkan," pungkasnya.