Latih Timnas Indonesia, Simon McMenemy: Saya Berbeda dengan Luis Milla

Reky Kalumata Suara.Com
Sabtu, 09 Maret 2019 | 02:30 WIB
Latih Timnas Indonesia, Simon McMenemy: Saya Berbeda dengan Luis Milla
Pelatih timnas Indonesia Simon McMenemy berjalan seusai menggelar konferensi pers di Jakarta, Kamis (24/1). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy mengatakan bahwa dirinya berbeda dengan mantan pelatih timnas 2017/2019, Luis Milla. Simon mengungkapkan bahwa dirinya lebih mengenal karakter pemain Indonesia

"Saya sudah beberapa tahun di Indonesia dan pernah menjadi juara di sini. Jadi kami pelatih yang berbeda," ujar Simon usai memimpin latihan timnya di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (8/3/2019) malam.

Menurut Simon, tanpa lupa mengucapkan rasa hormatnya pada Luis Milla, dirinya sudah mengenal karakter pemain Indonesia.

Pria asal Skotlandia tersebut memang sudah mengarungi kompetisi di Indonesia selama kurang lebih empat tahun sejak kedatangannya tahun 2011.

Baca Juga: All England 2019: Kalahkan Wakil Malaysia, Fajar / Rian ke Semifinal

Pelatih Timnas Indonesia Simon McMenemy (tengah) berpose bersama asisten pelatih timnas Yeyen Tumena (kiri) dan Joko Susilo (kanan) saat menggelar konferensi pers di kantor PSSI, FX Senayan, Senin (25/2/2019). Simon McManemy menunjuk Yeyen Tumena, Joko Susilo dan Alan Haviludin sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia sebelum menggelar pemusatan latihan untuk timnas di Australia dan Bali pada 6-21 Maret. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Pelatih Timnas Indonesia Simon McMenemy (tengah) berpose bersama asisten pelatih timnas Yeyen Tumena (kiri) dan Joko Susilo (kanan) saat menggelar konferensi pers di kantor PSSI, FX Senayan, Senin (25/2/2019). Simon McManemy menunjuk Yeyen Tumena, Joko Susilo dan Alan Haviludin sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia sebelum menggelar pemusatan latihan untuk timnas di Australia dan Bali pada 6-21 Maret. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Pada tahun 2017, Simon berhasil membawa klub yang ditanganinya Bhayangkara FC meraih juara di Liga 1 Indonesia. Lalu musim berikutnya, dia membuat klub yang sama merebut posisi ketiga liga.

Pemain sayap timnas Indonesia Andik Vermansah juga merasakan betapa berbedanya taktik sepak bola Simon McMenemy dengan taktik timnas sebelumnya.

Andik menyebut, Simon gemar dengan formasi 4-4-2, termasuk 4-4-2 "diamond". Dengan formasi seperti itu, pelatih berusia 41 tahun tersebut menekankan penguasaan bola di lini tengah melalui operan pendek, tidak bertumpu pada serangan sayap seperti strategi timnas sebelum era Simon.

Pelatih timnas Indonesia Simon McMenemy (tengah) menyampaikan arahan kepada para pesepak bola timnas senior Indonesia dalam sesi latihan di Stadion Madya, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (8/3/2019).. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pelatih timnas Indonesia Simon McMenemy (tengah) menyampaikan arahan kepada para pesepak bola timnas senior Indonesia dalam sesi latihan di Stadion Madya, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (8/3/2019).. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

"Jujur saya belum pernah menjalani strategi seperti ini. Namun, kami mau tidak mau mengikuti cara pelatih. Saya juga harus mengubah gaya bermain," tutur Andik.

Timnas Indonesia akan menjalani pemusatan latihan di Perth, Australia pada 9-17 Maret 2019 dan Bali pada 18-21 Maret 2019.

Baca Juga: Menang Telak, Stapac Jakarta Tempatkan Satu Kaki di Final IBL

Seharusnya, skuat berjuluk tim Garuda itu menjalani TC di Perth, Australia sejak tanggal 7 Maret. Akan tetapi, karena masalah administrasi, tim baru bisa berangkat ke Negeri Kanguru pada Sabtu (9/3).Timnas pun berlatih di Jakarta pada 7-8 Maret 2019.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI