Suara.com - Pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy mengatakan bahwa dirinya berbeda dengan mantan pelatih timnas 2017/2019, Luis Milla. Simon mengungkapkan bahwa dirinya lebih mengenal karakter pemain Indonesia
"Saya sudah beberapa tahun di Indonesia dan pernah menjadi juara di sini. Jadi kami pelatih yang berbeda," ujar Simon usai memimpin latihan timnya di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (8/3/2019) malam.
Menurut Simon, tanpa lupa mengucapkan rasa hormatnya pada Luis Milla, dirinya sudah mengenal karakter pemain Indonesia.
Pria asal Skotlandia tersebut memang sudah mengarungi kompetisi di Indonesia selama kurang lebih empat tahun sejak kedatangannya tahun 2011.
Baca Juga: All England 2019: Kalahkan Wakil Malaysia, Fajar / Rian ke Semifinal
Pada tahun 2017, Simon berhasil membawa klub yang ditanganinya Bhayangkara FC meraih juara di Liga 1 Indonesia. Lalu musim berikutnya, dia membuat klub yang sama merebut posisi ketiga liga.
Pemain sayap timnas Indonesia Andik Vermansah juga merasakan betapa berbedanya taktik sepak bola Simon McMenemy dengan taktik timnas sebelumnya.
Andik menyebut, Simon gemar dengan formasi 4-4-2, termasuk 4-4-2 "diamond". Dengan formasi seperti itu, pelatih berusia 41 tahun tersebut menekankan penguasaan bola di lini tengah melalui operan pendek, tidak bertumpu pada serangan sayap seperti strategi timnas sebelum era Simon.
"Jujur saya belum pernah menjalani strategi seperti ini. Namun, kami mau tidak mau mengikuti cara pelatih. Saya juga harus mengubah gaya bermain," tutur Andik.
Timnas Indonesia akan menjalani pemusatan latihan di Perth, Australia pada 9-17 Maret 2019 dan Bali pada 18-21 Maret 2019.
Baca Juga: Menang Telak, Stapac Jakarta Tempatkan Satu Kaki di Final IBL
Seharusnya, skuat berjuluk tim Garuda itu menjalani TC di Perth, Australia sejak tanggal 7 Maret. Akan tetapi, karena masalah administrasi, tim baru bisa berangkat ke Negeri Kanguru pada Sabtu (9/3).Timnas pun berlatih di Jakarta pada 7-8 Maret 2019.