Suara.com - Dipermalukan Barcelona di leg kedua semifinal Copa del Rey, Real Madrid masih memiliki kesempatan untuk membalas kekalahan mereka di Santiago Bernabeu, Kamis (28/2/2019). Di jornada 26 yang akan digelar di stadion yang sama pada Minggu (3/3/2019), Real Madrid akan kembali menjamu Barcelona di ajang La Liga.
Musim ini memang terasa sangat berat bagi Real Madrid, khususnya ketika berhadapan dengan rival abadinya tersebut. Tercatat, sudah tiga kali terjadi bentrok antara kedua tim di musim ini. Satu di ajang La Liga dan dua di ajang Copa del Rey yang belum lama berlalu.
Dari tiga pertemuan itu, Madrid sudah dua kali dipermalukan oleh tim besutan Ernesto Valverde. Yang pertama di El Clasico jilid satu musim ini, ketika Real Madrid masih ditukangi oleh Julen Lopetegui.
Dalam laga yang berlangsung 28 Oktober 2018 tersebut, Real Madrid dibantai dengan skor 5-1 di Camp Nou. Hasil tersebut sekaligus menjadi pemicu pemecatan Lopetegui.
Yang kedua terjadi di leg kedua Copa del Rey pada 28 Februari 2019. Santiago Solari yang didaulat menggantikan Lopetegui tampaknya masih harus mencari cara untuk meredam laju Lionel Messi dan kawan-kawan setelah ditundukkan dengan skor 3-0 di Santiago Bernabeu, setelah sebelumnya menahan imbang Barcelona di leg pertama dengan skor 1-1.
Baca Juga: Sulit untuk Boyong Ivan Rakitic dari Barcelona, Kenapa ?
"Kami sedih, kami ingin bermain di final (Copa del Rey) ini. Tapi saya pikir kami bermain bagus, kami tersingkir dengan terhormat. Skornya memang cukup telak, tapi saya pikir ini bukanlah sebuah kegagalan bagi Real Madrid," kata Solari seperti dilansir ESPN.
"Para pemain sudah memberikan segalanya yang mereka bisa, memainkan pertandingan yang serius dan kreatif."
"Ide tentang adil atau tidak adil, sesungguhnya tidak ada dalam sepak bola. Kami cuma harus memberikan selamat kepada tim lawan. Mereka memang layak lolos (ke final)," sambungnya.
Di pertandingan kali ini, harga diri menjadi harga mati bagi Real Madrid. Karena bukan tidak mungkin Solari akan bernasib sama dengan Lopetegui apabila pembantaian kembali terjadi di Bernabeu akhir pekan ini.
El Clasico Jilid II, kartu As Solari di Santiago Bernabeu
Baca Juga: Permalukan Real Madrid, Barcelona Torehkan Tinta Emas di Ajang Copa del Rey
Sebagaimana diketahui, Solari ditunjuk menggantikan Julen Lopetegui pada akhir Oktober tahun lalu. Meski diawali sebagai caretaker, dua pekan kemudian, Solari akhirnya diberikan kontrak berdurasi tiga setengah tahun.
Penunjukkan Solari tersebut, dinilai banyak pihak, diselimuti keragu-raguan. Pasalnya saat itu manajemen Real Madrid menginginkan Mauricio Pochettino (manajer Tottenham Hotspur) untuk mengisi 'kursi panas' di Bernabeu. Sayangnya, tak ada jawaban dari manajer asal Argentina yang kini menjadi salah satu manajer ternama di Liga Premier Inggris tersebut.
Kurang lebih sudah empat bulan Solari menjadi juru taktik El Real. Direntang waktu tersebut, Solari memang berhasil membawa Madrid kembali bersaing di papan atas klasemen La Liga.
Akan tetapi juga tidak lepas dari kekalahan mengejutkan dari tim-tim non unggulan di Liga Spanyol seperti Eibar, Real Sociedad, Leganes dan Girona. Plus kekalahan dari CSKA Moscow di leg pertama babak 16 besar Liga Champions.
Melirik catatan kekalahan mengejutkan Madrid di atas, ditambah pembantaian di leg kedua Copa del Rey, rasanya tidak berlebihan jika El Clasico jilid dua musim ini akan menjadi penentu nasib Solari di Bernabeu.
Meski sebelumnya Presiden Real Madrid Florentino Perez disebut-sebut memberi dukungan penuh kepadanya, hal itu tidak bisa dijadikan jaminan. Mengingat apa yang terjadi pada Carlo Ancelotti, Rafael Benitez dan Julen Lopetegui. Bahkan Zinedine Zidane yang berhasil mempersembahkan tiga trofi Liga Champions secara beruntun pun, di akhir cerita, memilih untuk hijrah.
Apa yang salah dengan formasi 4-3-3 dan strategi Solari di Bernabeu?
Kekalahan Madrid di leg kedua Copa del Rey memang cukup mengejutkan. Melihat aksi para penggawa Los Blancos di babak pertama, rasanya sulit dipercaya jika di akhir pertandingan Real Madrid takluk dengan tiga gol tanpa balas dari Barcelona.
Di sepanjang babak pertama Vinicius Junior mendapat banyak sekali peluang, bahkan peluang mencetak hattrick ke gawang Barcelona di sepanjang babak pertama. Hanya saja penyelesaian akhir yang buruk dan aksi gemilang Marc-Andre ter Stegen mengkandaskan semua peluang tersebut.
Melirik statistik pertandingan, 11 tendangan ke gawang dilepaskan Real Madrid dengan empat diantaranya tepat sasaran. Sedangkan barcelona disepanjang pertandingan hanya melepaskan tiga tendangan ke gawang dengan dua diantaranya menuju sasaran.
Data di atas rasanya sudah cukup untuk menggambarkan siapa yang lebih banyak menebar ancaman. Di laga tersebut, Barcelona pun terlihat kurang greget dan sangat jauh dari penampilan terbaik mereka.
“Mereka (Madrid) bermain lebih baik dari kami di babak pertama dan kami tak memiliki inisiatif yang baik untuk melakukan penyerangan saat itu. Kami banyak kehilangan bola di beberapa area yang buruk dan bisa saja hal tersebut membuat kami kebobolan. Saya akui itu bukanlah penampilan terbaik kami,” ungkap Valverde seperti dikutip dari Marca, Kamis (28/2/2019).
Messi tak mampu berbuat banyak. Solari berhasil menghentikan aliran bola kepada peraih lima trofi Ballon d'Or itu sekaligus mematikan ruang geraknya. Akan tetapi, Solari seakan lupa pada sosok Luis Suarez yang pada akhirnya menjadi kunci kemenangan Barcelona di Bernabeu.
Tetap menggunakan formasi 4-3-3, dalam jamuannya kali ini Solari kemungkinan besar akan melakukan perubahan di lini depan. Lucas Vazquez yang tampil kurang memuaskan di pertemuan sebelumnya sepertinya akan dicadangkan. Begitu pula dengan Isco yang sepertinya belum masuk hitungan pelatih 42 tahun itu.
Di lini terdepan, Bale akan turun sebagai starter menemani Karim Benzema dan juga Vinicius Junior. Lini tengah tetap diisi trio Luka Modric, Casemiro dan Toni Kroos. Hanya saja, Casemiro pastinya diminta lebih berhati-hati agar tidak lagi membuat kesalahan fatal seperti di pertandingan Kamis (28/2/2019).
Begitu juga dengan Raphael Varane. Bek asal Prancis itu diharapkan tak lagi membuat kesalahan saat mengawal lini belakang bersama Carvajal, Sergio Ramos dan Marcelo yang kemungkinan besar kembali mengisi posisi wing back kiri.
Sementara itu di kubu Barcelona, pelatih Ernesto Valverde sepertinya tidak akan melakukan perubahan. Jika ada, itu pun mungkin hanya mencadangkan Clement Lenglet dan menurunkan Samuel Umtiti yang baru saja pulih dari cedera lutut.
Untuk lini depan, Philippe Coutinho mungkin saja turun sebagai starter. Akan tetapi jika melihat aksi Ousmane Dembele di babak kedua di leg kedua semifinal Copa del Rey kemarin, sangat mungkin Valverde tetap mempertahankan trio Dembele, Suarez dan Messi di lini terdepan.
Perkiraan susunan pemain Real Madrid vs Barcelona:
Real Madrid (4-3-3): Courtois; Carvajal, Varane, Ramos, Marcelo; Casemiro, Ceballos, Modric; Bale, Benzema, Vinicius.
Barcelona (4-3-3): Ter Stegen; Semedo, Umtiti, Pique, Alba; Rakitic, Busquets, Arthur; Dembele, L Suarez, Messi.