Suara.com - Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria mengungkapkan regulasi Piala Presiden 2019 tidak banyak perubahan dari edisi-edisi sebelumnya. Namun, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan pada Piala Presiden edisi kali ini.
Hal itu adalah penundaan pertandingan yang bersifat force majeure. PSSI akan berupaya pertandingan yang ditunda hanya pada satu laga saja. Pasalnya, dalam satu hari akan ada dua pertandingan yang digelar.
"Kalau regulasi pertandingan secara umum enggak ada perbedaan dengan kompetisi. Hanya saja tadi disepakati dengan para manajer klub yang datang, ada jeda pertandingan atau biasa disebut water break. Kemudian, jika terjadi penundaan pertandingan yang bersifat force majeure, karena dalam satu grup ada dua pertandingan dalam sehari, akan dicarikan solusinya," kata Tisha.
"Apa misalnya force majeure? Jika pada laga perdana terjadi hujan lebat dan pertandingan tidak bisa digelar, maka laga akan digelar keesokan harinya. Nah, seperti yang saya bilang tadi, pertandingan 'kan sehari ada dua. Jika laga kedua bisa digelar, ya, enggak harus menunggu besok dan artinya tetap jalan. Dan kesepakatan itu kemudian juga disetujui oleh para peserta klub," tambahnya.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Liga Spanyol 2018/2019 Jornada ke-26
Regulasi yang jadi perhatian berikutnya adalah penggunaan pemain asing. Meski regulasinya tetap sama dengan kompetisi Liga 1, tapi ada beberapa catatan untuk peserta Piala Presiden 2019.
Pasalnya, dalam beberapa waktu terakhir PSSI selalu diingatkan oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) terkait pemain asing. BOPI mewanti-wanti agar tidak ada pemain asing yang menggunakan VISA wisata.
Namun, setelah PSSI bernegosiasi dengan BOPI, para pemain asing diperbolehkan berlaga dengan menggunakan Visa Kunjungan Usaha (VKU). Namun, hal itu khusus dilakukan kepada pemain asing yang sedang menjalani trial di sebuah klub.
"Putusan itu juga sudah disepakati bersama dan tidak ada masalah. Kemudian untuk regulasi klub menggunakan pemain asing tetap pakai tiga plus satu. Yaitu tiga pemain asing non Asia dan satu dari Asia," Tisha menamnahkan.
"Kalau semua kuota pemain Asing dipakai, tidak apa-apa. Asalkan tetap harus ada pemain Asia jika ingin sesuai regulasi," jelasnya.
Baca Juga: Cetak Gol Cantik, Sadio Mane: Saya Anak yang Beruntung
Regulasi yang terlihat berubah hanya ada di penerapan pemain muda. Edisi 2018 setiap tim peserta wajib mendaftarkan tujuh pemain U-23, namun kini telah dihilangkan.