Suara.com - Mauro Icardi akhirnya buka suara dengan situasinya saat ini di Inter Milan. Icardi menuntut penghormatan dari Inter Milan dan menegaskan bahwa dirinya selalu mengutamakan dan mementingkan klub.
Mauro Icardi sudah tidak bermain bagi skuat besutan Luciano Spalletti sejak ban kaptennya dicopot pada awal Januari. Ia juga tidak masuk dalam skuat untuk menghadapi Caglari pada lanjutan Liga Italia, Sabtu (1/3/2019) dini hari WIB.
Pemain internasional Argentina itu sempat mengeluhkan masalah pada lutut, namun petugas medis klub tampaknya tidak dapat menemukan masalah signifikan saat melakukan tes pada Icardi pekan lalu.
Mauro Icardi pun kencang dikabarkan akan meninggalkan Giuseppe Meazza di tengah laporan bahwa dia telah memainkan pertandingan terakhirnya untuk Inter, meskipun agen dan istrinya Wanda Nara menegaskan dia senang tinggal di klub.
Baca Juga: Jadwal Pertandingan Liga Inggris di Pekan ke-29
Lewat akun Instagram. Icardi pun akhirnya mengungkapkan situasi dirinya saat ini. "Ini merupakan saat-saat paling sulit di mana cinta sejati ditunjukkan. Pada saat-saat itu saya memutuskan untuk tetap di Inter, bersama Inter."
"Saat saya merasa bahwa dengan gol , saya dapat membantu Inter menjadi lebih kuat, dalam banyak hal. Lebih kuat dari masalah Financial Fair Play, lebih kuat dari kesulitan kami, saat ada banyak yang menilai bahwa sebagai tim kita tidak banyak berarti."
"Di Inter, bersama Inter dan bagaimanapun juga, saya selalu memutuskan untuk bertahan, dan karena cinta dengan warna ini, saya menolak tawaran yang hampir tidak bisa ditolak oleh pemain profesional, terlebih lagi dalam kondisi yang sama."
"Saya bermain dengan rasa sakit fisik yang membuat saya menangis setelah pertandingan, dan di hari-hari berikutnya. Tetapi saya selalu bersikeras untuk mengambil risiko, bahkan menentang saran medis, karena saya bisa melupakan setiap rasa sakit di lapangan, dengan satu-satunya tujuan memberikan semua yang saya bisa untuk membantu warna-warna ini."
"Untuk cinta dari warna Nerazzurri. Karena hanya ada Inter. Saya menunjukkan pada anak-anak saya bahwa kami harus tetap berharap. Saya mengajarinya bahwa menang itu sulit, tetapi melakukannya dengan Inter memiliki makna yang unik, yang hanya dipahami dan dirasakan oleh Inter. Mata anak-anak saya tidak berbohong. Cinta untuk Inter ini telah dipelajari di rumah saya."
Baca Juga: Terpuruk di Zona Degradasi, Fulham Pecat Claudio Ranieri
"Saya mewujudkan impian saya, saya mewujudkan impian kita semua, Inter, kembali ke Liga Champions, dengan tim di mana saya menjadi kapten. Karena saya selalu merasakan dan menularkan cinta untuk warna-warna ini."
"Saya selalu tidak setuju dengan mereka yang pada kesempatan pertama mencoba meninggalkan klub. Saya menghormati para suporter, rekan setim, klub, dan semua pelatih yang telah pergi selama saya tetap bertahan."
"Saya telah berkolaborasi dengan klub, baik di dalam maupun di luar lapangan, dengan memasukkan setiap pemain baru, menunjukkan kepadanya bahwa hanya dengan semangat kita dapat mencapai tujuan kita."
"Saya tahu apa itu cinta untuk Inter, dan penggemar Inter tahu ini karena mereka telah melihat bagaimana saya menderita, menangis, berjuang dan akhirnya menikmati warna-warna ini. Di Inter. Bersama Inter."
"Tapi seperti yang dikatakan, semua pengorbanan dilakukan untuk cinta warna-warna ini, dan menghormati semua orang."
"Saya tidak tahu apakah saat ini ada cinta dan hormat terhadap Inter dan terhadap saya oleh beberapa orang yang membuat keputusan. Saya tidak tahu apakah ada seseorang yang berkeinginan untuk bertindak dan menyelesaikan berbagai hal hanya dan secara eksklusif untuk cinta Inter."
"Banyak hal yang bisa terjadi dalam sebuah keluarga, baik atau buruk. Dan untuk cinta bisa banyak Anda tanggung, dari segalanya. Tapi rasa hormat tidak pernah kurang. Ini adalah nilai-nilai saya, ini adalah nilai-nilai yang selalu saya perjuangkan."
"Dalam cerita saya. Di Inter. Bersama Inter," (Scoresway)