Persija dan PSM Berat Lepas Pemain ke Timnas, Ini yang Dilakukan PSSI

Kamis, 28 Februari 2019 | 22:29 WIB
Persija dan PSM Berat Lepas Pemain ke Timnas, Ini yang Dilakukan PSSI
Pelatih Timnas Indonesia Simon McMenemy (tengah) berpose bersama asisten pelatih timnas Yeyen Tumena (kiri) dan Joko Susilo (kanan) saat menggelar konferensi pers di kantor PSSI, FX Senayan, Senin (25/2/2019). Simon McManemy menunjuk Yeyen Tumena, Joko Susilo dan Alan Haviludin sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia sebelum menggelar pemusatan latihan untuk timnas di Australia dan Bali pada 6-21 Maret. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria menyerahkan sepenuhnya permasalahan pemanggilan pemain ke tim nasional yang dialami oleh Persija Jakarta dan PSM Makassar kepada masing-masing pelatih. Sebagaimana diketahui, Persija dan PSM merasa berat melepas pemainnya untuk ikut serta dalam pemusatan latihan timnas Indonesia di bawah asuhan Simon McMenemy.

Keberatan Persija dan PSM bukan tanpa alasan. Pasalnya, kedua tim tersebut mewakili Indonesia di ajang Piala AFC 2019 dan Piala Presiden 2019 yang tentunya membutuhkan banyak amunisi.

Tiga pemain Persija Jakarta mendapat panggilan dari McMenemy. Yaitu Andritany Ardhiyasa, Novri Setiawan, dan Riko Simanjuntak. Sementara PSM ada dua pemain yang dipanggil yaitu Rizky Pellu dan Muhammad Rahmat.

Jadwal Piala AFC dan Piala Presiden itu sendiri bentrok dengan jadwal pemusatan latihan timnas Indonesia yang akan berlangsung pada 6-25 Maret di Bali dan Australia. Pemusatan latihan digelar sebagai persiapan menghadapi Myanmar, pertandingan yang memengaruhi peringkat Indonesia di FIFA, pada 25 Maret 2019.

Baca Juga: Prestasi Timnas Indonesia U-22 Diharapkan Bisa Bawa Perubahan di PSSI

"Semua memahami termasuk seluruh anggota klub PSSI tadi memahami juga bahwa kepentingan tim nasional harus diutamakan, untuk kepentingan yang membawa negara kita. Selain itu, kepentingan untuk Persija dan PSM berlaga di ajang Piala AFC itu juga sangat berharga karena itu mewakili Indonesia," kata Tisha di Hotel Sultan, Senayan, Kamis (28/2/2019).

"Kita harus menemukan win-win solusion dalam hal pelepasan pemain karena itu posisinya kita memerlukan best eleven kita untuk bisa fit dan berlaga di tanggal 25 Maret untuk melawan Myanmar karena penting sekali bagi pra kualifikasi Piala Asia 2023," tambahnya.

Oleh karena itu, PSSI menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada masing-masing pelatih kedua tim untuk berdiskusi dengan Simon McMenemy sebagai pelatih timnas Indonesia. Tisha berharap dari diskusi itu solusi bisa dicapai bersama.

"Nah ini kita lihat seperti apa kompromi yang ada, pastinya tidak akan bisa ketiganya, atau mungkin satu atau dua, itu kita lihat, kalau tiga-tiganya kita harus menimbang untuk kepentingan tim nasional juga karena posisinya di Australia kita juga akan melawan Perth Glory (uji coba) salah satu klub yang bagus juga di sana, itu jadi salah satu tolak ukur juga sebelum ke Myanmar," Tisha menambahkan.

"Namun kita paham sekali bahwa semua kita suport untuk PSM dan Persija berlaga di AFC ini kita sangat paham. Maka dari itu nanti kita lihat seperti apa, siapa yang kira-kira dikompromikan oleh masing-masing coach. Intinya sekarang biarkan secara teknikal mereka diskusikan bersama, PSSI alirannya kita ingin serius memastikan sinkronisasi antara coach timnas dengan coach yang ada di klub, Jadi mereka mengambil keputusan dan kita akan jalankan," pungkasnya.

Baca Juga: Doa Satgas Anti Mafia Bola untuk Timnas Indonesia Dikomentari Jokdriyono

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI