Masih Adem Ayem, Para Voters PSSI Ingin KLB Dilaksanakan Maksimal Maret

Rauhanda Riyantama Suara.Com
Kamis, 28 Februari 2019 | 09:50 WIB
Masih Adem Ayem, Para Voters PSSI Ingin KLB Dilaksanakan Maksimal Maret
Para voters PSSI menghendaki Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI segera dilaksanakan. Pertemuan di Yogyakarta, Selasa (27/2/2019) dihadiri (dari ki-ka) Gembong Pranowo (Persinga Ngawi), Bambang Kuncoro (Asprov PSSI DIY), Esti Puji Lestari (Persijap Jepara), Dedi M. Lawe (Persis Solo), dan Soekeno (PSS). (Bolatimes.com/Irwan Febri Rialdi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rencana Kongres Luar Biasa (KLB) yang masih adem ayem membuat para voters (pemilik suara) di PSSI mulai jengah. Keadaan itu memicu anggota PSSI, termasuk di dalamnya pemilik suara dari perwakilan klub maupun asosiasi provinsi, berharap KLB selambat-lambatnya bisa digelar Maret.

Desakan KLB ini disampaikan oleh lima voter PSSI yakni Persis Solo, PSS Sleman, Persijap Jepara, Persinga Ngawi, dan Asprov PSSI DIY mendorong agar segera digelar kongres luar biasa (KLB).

Mereka menggelar pertemuan di Hotel Rich, Jogjakarta, Jumat (27/2/2019). Persis Solo diwakili sekretaris jenderal (Sekjen) Dedy M Lawe, PSS Sleman diwakili CEO Soekeno, Persijap diwakili presiden klub Esti Puji Lestari, Persinga diwakili sekretaris Gembong Pranowo, dan Asprov PSSI DIY diwakili Bambang Kuncoro.

Walau hanya berlima, Dedy M Lawe mengklaim, mereka telah mengantongi 2/3 suara voters. Hanya saja, pihaknya tidak bisa menjabarkan daftar para voters tersebut karena berhubungan dengan privasi.

Baca Juga: Sekjen PSSI Sambut Kepulangan Timnas U-22 dengan Mata Berkaca-kaca, Kenapa?

"Kami mewakili klub dan pengurus asprov yang menginginkan KLB PSSI dipercepat. Ini hasil dari pertemuan lima pemilik suara yang mewakili hampir dua pertiga pemilik suara yang menginginkan perbaikan di PSSI," kata Dedi M. Lawe.

"Mereka tidak bisa datang, tetapi sepakat dengan apa yang sudah diputuskan mengenai percepatan KLB," lanjutnya.

Sementara itu, Esti Puji Lestari, menjelaskan bahwa KLB sebenarnya sudah dicanangkan oleh PSSI setelah banyak para pengurus yang tersandung oleh Satgas Anti Mafia Bola, termasuk Plt Ketum PSSI Joko Driyono.

Para voters PSSI menghendaki Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI segera dilaksanakan. Pertemuan di Yogyakarta, Selasa (27/2/2019) dihadiri (dari ki-ka) Gembong Pranowo (Persinga Ngawi), Bambang Kuncoro (Asprov PSSI DIY), Esti Puji Lestari (Persijap Jepara), Dedi M. Lawe (Persis Solo), dan Soekeno (PSS).
Para voters PSSI menghendaki Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI segera dilaksanakan. Pertemuan di Yogyakarta, Selasa (27/2/2019) dihadiri (dari ki-ka) Gembong Pranowo (Persinga Ngawi), Bambang Kuncoro (Asprov PSSI DIY), Esti Puji Lestari (Persijap Jepara), Dedi M. Lawe (Persis Solo), dan Soekeno (PSS). (Bolatimes/Irwan Febri Rialdi)

Namun, rencana KLB ini belum juga disampaikan oleh PSSI kapan akan digelar. Padahal, presiden Persijap itu menilai KLB akan mempermudah PSSI untuk kembali menjalankan roda organisasi. Termasuk memberantas suap dan pengaturan skor di sepak bola nasional.

Oleh sebab itu, Esti mewakili 2/3 suara voters mendesak KLB dilaksanakan pada Maret karena bulan tersebut dianggap sebagai momen yang tepat.

Baca Juga: BOPI Beri Catatan pada PSSI Terkait Penyelenggaraan Piala Presiden 2019

"PSSI sesungguhnya sudah menyatakan segera menggelar KLB dalam jangka waktu tiga bulan ke depan. Namun setelah itu apa yang dilakukannya, para voters tidak ada yang tahu. Apakah sudah menyampaikan rencana KLB ke FIFA atau menyiapkan pelaksanaannya. Kami tidak mendapat informasi apa pun. Jadi kami akan mengingatkan dan mengawal rencana itu. Dan kami menginginkan KLB disegerakan," ujar Esti.

"Kalau ingin menyampaikan ke FIFA terkait KLB, tak perlulah datang ke Swiss (markas FIFA). Semua bisa dilakukan melalui surat elektronik atau teleconference," tuturny menabahkan.

Lebih lanjut, kelima voters tersebut mengaku tidak membahas figur calon Ketua Umum PSSI. CEO PT PSS, Soekeno, menegaskan mereka hanya fokus untuk percepatan dilaksanakannya KLB.

PSSI sendiri kini tengah kalang kabut usai para pengurusnya mulai berurusan dengan Satgas Antimafia Bola. Beberapa nama yang telah dipastikan menjadi tersangka adalah Johar Ling Eng, Dwi Irianto, Hidayat, hingga Plt Ketua Umum Joko Driyono. Dengan demikian, menurut statuta, Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto, memimpin PSSI hingga masa jabatan habis di tahun 2020.

Bolatimes/Irwan Febri Rialdi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI