Suara.com - Ketua Umum Jakmania, Ferry Indrasjarief rela gelar juara Liga 1 2018 Persija Jakarta dicabut jika terbukti melakukan praktik match fixing. Bahkan, Ferry mengatakan Jakmania akan jadi garda terdepan mendesak tim kesayangannya untuk segera mengembalikan trofi juara.
Beberapa waktu terakhir, Macan Kemayoran disebut-sebut terlibat dalam kasus pengaturan skor. Kabar tersebut semakin kencang setelah perangkat pertandingan yang ditutupi indentitasnya dalam sebuah acaea talk show televisi swasta menyebut pertandingan Persija vs Mitra Kukar di laga terakhir Liga 1 2018 sudah diatur
Laga yang berkesudahan dengan kemenangan Persija 2-1, membuat Pasukan Ibu Kota menjadi kampiun Liga 1 2018. Narasumber tersebut menyebut laga tersebut sudah disetting.
"Kalau memang benar-benar ada pengaturan, kita sama-sama korban, dan The Jak akan jadi orang pertama yang minta Persija kembalikan piala," kata Pira yang akrab disapa Bung Ferry itu.
Baca Juga: Soal Rumor Pindah ke AS Roma, Ini Kata Maurizio Sarri
Akan tetapi, Ferry meminta bukti yang cukup bahwa juara Persija sudah disetting. Hingga saat ini, Ferry dan rekan-rekan Jakmania lainnya masih menganggap Persija adalah juara sah kompetisi musim lalu.
"Tapi, sebelum itu, harus dibuktikan. Jangan spekulasi. Kami sampai detik ini menganggap Persija tetap juara yang sah," ia menambahkan.
"Kami tetap berada di tribune karena kami menghargai jerih payah pemain. Keringat pemain yang kami hargai," tegasnya.
Wakil ketua Satgas Antimafia Bola Krishna Murti juga memposting tiga klub yang bersih dari praktik match fixing di Indonesia. Klub tersebut adalah Persipura Jayapura, PSM Makassar, dan Persib Bandung.
Tidak ada di dalam daftar tersebut, Jakmania menganggapnya dengan santai. Meski begitu, Ferry menghargai kinerja dari Satgas Antimafia Bola.
Baca Juga: 22 Jam Diperiksa, Joko Driyono Enggan Beberkan Pertanyaan Penyidik
"Selama itu belum bisa dibuktikan saya anggap masih omong kosong. Tapi, tolong pihak lain jangan memperkeruh keadaan," pungkasnya.