Indra Sjafri Benahi Lini Belakang Timnas Indonesia U-22

Syaiful Rachman Suara.Com
Kamis, 21 Februari 2019 | 17:01 WIB
Indra Sjafri Benahi Lini Belakang Timnas Indonesia U-22
Pemain Timnas U-22 Osvaldo Haay (kanan) menggiring bola dalam latihan menjelang pertandingan Sepak Bola AFF U-22 di lapangan AUPP Sport Club, Phnom Penh, Kamboja, Minggu (17/2). ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim nasional Indonesia U-22 berusaha untuk membenahi pertahanan menjelang laga pamungkas penyisihan Grup B Piala AFF U-22 menghadapi tuan rumah Kamboja di Stadion Nasional, Phnom Penh, Jumat (22/2/2019).

Pelatih Timnas U-22 Indra Sjafri mengatakan akan lebih melakukan pendekatan individual dalam upaya pembenahan tersebut, mengingat sulitnya membenahi satu lini dalam rentang waktu yang sangat pendek.

"Kesalahan dan kekurangan tim itu tidak bisa diperbaiki dalam satu hari, harus cukup waktu," kata Indra selepas sesi latihan di Lapangan Western University, Phnom Penh, Kamis (21/2/2019).

"Tapi pasti kami benahi secara individu, bicara sama mereka kenapa, perbaikannya bagaimana, pasti akan kami kasih solusi kepada mereka," tambahnya kepada Antara.

Baca Juga: Hadapi Kamboja Indra Sjafri Rotasi Penjaga Gawang Timnas Indonesia U-22?

Lini belakang Indonesia di dua pertandingan Piala AFF U-22 memang cukup disiplin, namun hal itu tak mampu membendung tiga gol yang sudah bersarang ke gawang Garuda Muda sejauh ini.

Pelatih Timnas U-22 Indra Sjafri (kanan) mengarahkan para pemain dalam latihan menjelang pertandingan Sepak Bola AFF U-22 di lapangan AUPP Sport Club, Phnom Penh, Kamboja, Minggu (17/2). ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Pelatih Timnas U-22 Indra Sjafri (kanan) mengarahkan para pemain dalam latihan menjelang pertandingan Sepak Bola AFF U-22 di lapangan AUPP Sport Club, Phnom Penh, Kamboja, Minggu (17/2). ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

Di laga pertama melawan Myanmar, Indonesia meninggalkan lubang besar di sektor kiri pertahanan ketika menempatkan Samuel Christianson Simanjuntak. Samuel kerap telambat untuk menutup areanya sendiri ketika transisi menyerang ke bertahan.

Bahkan gol yang dicetak Myanmar juga lahir dari sisi kiri di mana ruang itu terbuka karena ditinggalkan oleh Samuel.

Sedangkan pada laga kedua melawan Malaysia, Indonesia cukup lengah mengantisipasi bola-bola mati. Bahkan kedua gol Harimau Malaya lahir dari situasi bola mati yakni tendangan bebas dan sepak pojok.

Asisten pelatih Timnas U-22 Nova Arianto mengaku bahwa kelemahan mengantisipasi bola mati menjadi evaluasi utama bagi Indonesia menjelang menghadapi Kamboja.

Baca Juga: Malaysia Batalkan Kemenangan Timnas Indonesia U-22, Pelatih Puji Pemain

"Sebab walaupun Kamboja tidak punya pemain tinggi, mereka memiliki pemain yang cukup baik," kata Nova.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI