Tak Terlibat Pengaturan Skor Musim Kemarin, Persib Dipuji Krishna Murti

Kamis, 21 Februari 2019 | 12:50 WIB
Tak Terlibat Pengaturan Skor Musim Kemarin, Persib Dipuji Krishna Murti
Bobotoh alias pendukung Persib berjalan di depan mural Persib di Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/10). Komisi Disiplin PSSI memberikan hukuman kepada Persib barupa sanksi pertandingan kandang di luar Pulau Jawa (Kalimantan) tanpa penonton sampai akhir musim kompetisi 2018 dan pertandingan kandang tanpa penonton di Bandung sampai setengah musim kompetisi tahun 2019 terkait insiden meninggalnya suporter Persija beberapa waktu lalu. ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seperti rumor yang nyaring beredar di luar stadion, ternyata klub-klub di Liga 1 2018 banyak yang terlibat pengaturan skor dengan 'menyogok' wasit demi meraih kemenangan. Di antara klub-klub yang masuk daftar merah itu, Persib Bandung sebagai salah satu tim populer tak termasuk. Wakasatgas Anti Mafia Bola pun memberi pujian pada skuat Maung Bandung, tapi dengan catatan.

Beberapa nama klub yang terungkap kerap menggunakan jasa wasit untuk meraih kemenangan adalah Persija Jakarta, Bali United, hingga Arema FC. Bahkan, menurut pengakuan perangkat pertandingan di acara Mata Najwa, Rabu (20/2/2019) malam WIB, hampir semua klub melakukan itu.

Namun, di balik kecurangan-kecurangan yang terjadi, bukan berarti tidak ada lagi kejujuran dari peserta kompetisi teratas sepak bola Indonesia.

Wakil Satgas Anti Mafia Bola, Brigjen Pol. Krishna Murti menyebut PSM Makassar dan Persipura Jayapura merupakan salah satu tim yang relatif jujur dan bersih dari tindak pengaturan skor. Selain dua tim itu, ternyata musuh bebuyutan Persija Jakarta, yakni Persib Bandung juga diakui bersih.

Baca Juga: Bomber asal Pakistan Segera Merapat ke Persib?

Namun, pernyataan itu dibubuhi dengan catatan. Klub yang sebelumnya dimiliki para petinggi di PT Liga Indonesia Baru (LIB), justru disebut jujur ketika mengarungi kompetisi Liga 1 2018. Klub yang dikenal sebagai rival Persija Jakata ini diklaim tidak mau membeli pertandingan atau menyogok wasit di musim tersebut.

"Menurut salah satu wasit yg diperiksa: “untuk khusus tahun 2018 kemarin, klub ini termasuk salah satu yang sama sekali tifak mau kasih apapun ke wasit. Wasit ditanya kenapa cuma sebut tahun 2018..?? Dia bingung jawab nya. Setidaknya, klub ini mau berubah," tulis Krishna.

Sebagai informasi, uang-uang yang diberikan kepada wasit untuk memenangkan pertandingan jumlahnya memang beranekaragam. Masih menurut pengakuan di acara Mata Najwa, harga kemenangan pertandingan mulai dari Rp10 juta sampai Rp100 juta, tergantung dengan situasi. (bolatimes.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI