Suara.com - CEO Persija Jakarta, Ferry Paulus membantah ada unsur politik di balik penggunaan jersey berwarna kuning timnya. Meski diakuinya ada politisi partai Golkar yang menjabat di tim berjuluk Macan Kemayoran itu.
Dia adalah Sharif Cicip Sutardjo yang menjabat sebagai Komisaris Utama Persija. Hal ini diungkap setelah salah satu media online membeberkan akte perusahaan Persija pasca mundurnya Gede Widiade.
Memang, penggunaan jersey di Persija sempat menjadi pertanyaan besar. Pasalnya, Persija belum pernah menggunakan jersey berwarna kuning sejak didirikan.
Skuat asuhan Ivan Kolev telah memakai jersey warna kuning pada dua pertandingan di kualifikasi Liga Champions Asia 2019. Laga tersebut adalah saat Persija berhadapan dengan Home United dan Newcastle Jets.
Baca Juga: Wanda Nara Ungkap Kekecewaan Icardi Usai Ban Kaptennya Dicopot
Menurut Ferry penggunaan warna kuning tersebut karena ingin mencari suasana baru. Ia berharap publik tidak mengkaitkan masuknya Sharif Cicip dengan keputusan yang diambil timnya.
"Tidak (ada politisasi), itu salah. Tidak ada itu. Kalau kepemilikan atau mungkin katakanlah orang per orang yang ada kaitannya dengan politisi atau apapun di republik ini, itu memang ada. Tapi, tidak ada hubungannya dengan di jersey," kata Ferry Paulus.
Sementara mantan Direktur Utama Persija Jakarta Gede Widiade pernah membeberkan alasan mengapa tim berjuluk Macan Kemayoran itu menggunakan warna kuning di kualifikasi Liga Champions Asia 2019 saat melawan Home United beberapa waktu lalu.
Bukan tanpa alasan, warna kuning ternyata memiliki arti sendiri saat para pemain Persija mengenakannya.
"Warna sakral Persija itu merah, oranye, dan putih, dan itu dipakai di pertandingan sakral Persija, yaitu pertandingan liga dan akan diluncurkan pada April mendatang. Sementara untuk pramusim, yang sakral hanya satu, yaitu merah untuk laga kandang. Jadi, saya harus mencari warna lain," kata Gede.
Baca Juga: Sedang Bangkrut, Klub Serie C Italia Ini Dibantai 20-0
"Saya kemudian mencari informasi mengenai warna yang saya butuhkan untuk kehangatan karena Persija memainkan pertandingan kualifikasi Liga Champions Asia di luar negeri terus. Jadi, saya mencari warna yang mencerminkan kehangatan, kebersamaan, kejayaan, dan itu semua ada di warna kuning," tambahnya.