Suara.com - Presiden Persija Jakarta Ferry Paulus membantah adanya penjualan saham dibalik hengkangnya Gede Widiade sebagai direktur utama. Ferry menyebut Gede mundur karena merasa targetnya sudah terpenuhi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gede dan Rafil Perdana yang sebelumnya menjabat sebagai chief operation Officer (COO) mundur sebagai dewan direksi secara yuridis pada 1 Februari 2019. Pemegang saham Persija pun menggantikan Gede dengan Kokoh Alfiat.
"Belum ada (penjualan saham). Pemegang saham masih yang kemarin. Ini hanya pergantian direksi saja," kata Ferry Paulus di Gedung Kemenpan RB, Jakarta, Jumat (8/2/2019).
Sebagai informasi, Persija Jakarta dikelola oleh PT Persija Jaya Jakarta. Namun, PT Persija Jaya Jakarta dimiliki oleh tiga korporasi, dengan rincian dua perusahaan dan satu yayasan.
Baca Juga: Syafruddin Dukung Satgas Antimafia Bola Selidiki Dokumen Persija
Yaitu PT Jakarta Indonesia Hebat (JIH) dengan kepemilikan saham 80 persen, PT Persija Jakarta Hebat (PJH) dengan saham 15 persen, dan Yayasan Persija Muda dengan saham 5 persen.
Saat mengumumkan pengunduran dirinya, Gede Widiade sempat berbicara soal saham Persija Jakarta. Namun, ia tidak mau menyebut orang di balik kepemilikan Persija.
"PT JIH, yayasan, dan individu. Sekarang saya berbicara pemegang saham, contoh yayasan, ada 32 klub internal. Ada individu, kalau saya sebut nama tidak boleh. Lalu ada PT. Nah kalau mau tanya, seharusnya sama direktur keuangan yang lebih tahu. Kemarin kan saya direksi. Kewenangan hukum dan keuangan bukan saya. Ada pembagian tugasnya," ujar Gede Widiade beberapa waktu lalu.