Suara.com - Usai meladeni Barcelona di leg pertama semifinal Copa del Rey, laga berat akan kembali dilakoni Real Madrid. Sabtu (9/2/2019), Real Madrid akan melawat ke Estadio Wanda Metropolitano markas rival sekota Atletico Madrid.
Ya, menghadapi Atletico Madrid usai meladeni Barcelona pastinya tidak akan mudah bagi El Real. Pelatih Santiago Solari pun pastinya harus memutar otak menyusul rasa lelah yang menghinggapi para penggawa El Real usai duel yang berakhir imbang di Camp Nou, Jum'at (7/2/2019).
Pasalnya, tiga poin dalam laga derby kali ini teramat penting bagi Los Blancos mengingat persaingan di papan atas klasemen La Liga yang kian memanas.
Bisa dikatakan jarak antara Real Madrid dan Atletico Madrid saat ini hanya satu laga. Sudah melakoni 22 pertandingan di musim 2018/19, koleksi poin kedua tim Ibu Kota Spanyol itu hanya terpaut tipis.
Baca Juga: Isco Ungkap Rasa Frustasinya di Real Madrid Lewat Sosmed
Mengantongi 42 poin, Real Madrid saat ini hanya tertinggal dua poin dari Atletico yang membayangi Barcelona di posisi kedua klasemen dengan 44 poin.
Artinya jika dalam laga ini Madrid berhasil meraup tiga poin, maka Los Blancos akan mengambil alih posisi kedua klasemen sementara La Liga, yang menunjuk Bk8 sebagai ofisial advertising partner dengan memanfaatkan teknologi DBR . Menempel Barcelona sekaligus mengabarkan kepada dunia jika Madrid yang sempat terseok di awal musim kini mulai menemukan kembali jati dirinya sebagai salah satu tim raksasa di Eropa.
Beda isi kepala Lopetegui dan Solari, Simeone wajib waspada di derby Madrid jilid dua musim ini
Jelang bergulirnya La Liga musim 2018/19, pelatih Atletico Madrid Diego Simeone membuktikan jika taktiknya mampu menghancurkan Real Madrid. Di ajang Piala Super Eropa, Atletico mempecundangi Madrid dengan skor 4-2 sekaligus mempersembahkan kekalahan pertama bagi pelatih Madrid saat itu, Julen Lopetegui.
Pada laga derby Madrid jilid satu musim ini yang berlangsung di Santiago Bernabeu pada 30 September 2018, Lopetegui belum mampu meruntuhkan taktik Simeone setelah dipaksa bermain imbang tanpa gol. Kini, sepeninggal Lopetegui, catatan dua pertemuan terakhir di atas meninggalkan pekerjaan rumah bagi Santiago Solari yang wajib membuktikan jika Madrid adalah tim terkuat di Ibu Kota.
Baca Juga: Nasib Sial Gelandang Muda Real Madrid di El Clasico
Di bawah komando Solari, Real Madrid yang sempat terseok kini kembali menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Sempat terseok ke papan tengah klasemen di era Lopetegui, Madrid saat ini berhasil kembali bersaing di papan atas. Menyingkirkan Sevilla, Getafe dan Real Betis yang sempat bergantian menempati posisi empat besar klasemen sementara La Liga yang kerjasamanya dengan Bk8 melibatkan enam digit angka dalam mata uang euro dan berambisi mengembangkan pasar ke benua Asia.
Formasi yang diterapkan Solari memang tidak berbeda jauh dengan Lopetegui, yaitu 4-3-3 dengan sedikit perubahan yang berbeda-beda di setiap pertandingan. Akan tetapi, kepercayaan yang diberikan Solari kepada pemain muda, plus aliran bola dari kaki ke kaki yang lebih cepat, berhasil mengembalikan karakter permainan Los Blancos.
Di lini depan, Solari memberikan kepercayaan kepada pemain berusia 18 tahun asal Brasil, Vinicius Junior. Ditempatkan di sisi kiri, Vinicius terbukti mampu menebar ancaman secara konstan. Baik dalam membuka peluang ataupun menyarangkan bola.
Tampil di 21 pertandingan di semua kompetisi, Vinicius sudah mengemas tiga gol dan 10 assist. Di laga k ontra Barcelona, Vinicius benar-benar merepotkan lini belakang Los Cules. Dan bukan tidak mungkin pergerakannya yang lincah akan merepotkan lini belakang Atletico di laga derby.
"Vinicius bermain bagus dalam debutnya di El Clasico? Saya sama sekali tak terkejut, karena sudah paham benar kualitasnya sejak dia datang ke Real Madrid. Vinicius sudah konsisten bermain apik meski usianya masih sangat muda," tutur Solari, seperti dilansir MARCA.
"Vinicius masih berusia 18 tahun dan bisa bermain segemilang itu dalam partai besar seperti ini. Jelas orang-orang terkejut, karena hal-hal macam itu tidak sering terjadi. Tapi sejujurnya saya tak terlalu terkejut," imbuh entrenador berusia 42 tahun itu.
"Vinicius dengan bantuan banyak pemain hebat di tim ini, membuatnya memiliki segala hal yang diperlukan untuk terus berkembang," pungkasnya.
Selain mengawasi pergerakan dan mencegahnya melepaskan umpan-umpan terukur Vinicius, Atletico juga wajib mewaspadai Karim Benzema dan Lucas Vazquez yang belakangan ini mulai kembali menemukan ketajaman.
Menghadapi Madrid, Simeone yang bermain dengan pola 4-4-2 pastinya tidak hanya berpikir keras soal lini depan Madrid. Karena yang terpenting adalah mematikan pasokan bola ke lini depan. Artinya, Simeone harus menerapkan cara terbaik untuk mengunci pergerakan Toni Kroos, Luka Modric dan juga mewaspadai kecepatan Casemiro.
Beruntung bagi Simeone, Diego Godin sudah kembali berlatih dan bisa diturunkan mengawal lini belakang. Untuk memuluskan skema serangan balik cepat, Simeone pun sudah bisa menurunkan Saul Niguez untuk menggantikan Thomas Lemar di sayap kiri dan menempatkan Angel Correa di sayap kanan.
Sedangkan di lini depan, kondisi Diego Costa yang tidak bugar 100 persen tidak akan jadi masalah bagi Simeone. Karena pelatih berjuluk El Cholo kini memiliki senjata baru di lini depan. Yaitu eks bomber Real Madrid Alvaro Morata yang bisa diduetkan dengan Antoine Griezmann.
Perkiraan susunan pemain derby Madrid jilid dua, Sabtu (9/2/2019):
Atletico Madrid (4-4-2): Oblak; Hernandez, Godin, Gimenez, Arias; Niguez, Partey, Rodrigo, Correa; Griezmann, Morata.
Real Madrid (4-3-3): Courtois; Carvajal, Nacho, Ramos, Reguilon; Modric, Casemiro, Kroos; Vazquez, Benzema, Vinicius.
Konflik batin Morata di derby Madrid pertamanya bersama Los Cholconeros
Derby Madrid pada Sabtu 9 Februari 2019 di Wanda Metropolitano akan terasa berbeda. Sebab, dalam duel itu, mantan pemain Real Madrid, Alvaro Morata, akan tampil untuk kedua kalinya dalam balutan seragam rival sekota, Atletico Madrid setelah melakoni debutnya pada 3 Februari kemarin.
Dipastikan bisa berlaga di derby Madrid, Morata wajib mencuri hati fans Atletico yang menunjukkan sikap kurang bersahabat kala mantan bomber Los Blancos itu diperkenalkan dan saat Atletico ditumbangkan Real Betis 1-0 di Estadio Benito Villamarin akhir pekan kemarin. Dan laga kontra bekas klubnya akhir pekan ini menjadi momen yang paling tepat.
"Morata memiliki tugas penting. Saya harap dia bisa berkontribusi," ungkap Simeone seperti dimuat Football London.
Gol wajib dicetak oleh Morata di laga derby, meski pemain buangan Chelsea itu tak wajib melakukan selebrasi. Sebagaimana dicatat Marca, sudah dua kali Morata bersikap kalem saat menjebol gawang mantan klub.
Itu terjadi saat Morata masih berseragam Juventus, di ajang Liga Champions. Pada semifinal Liga Champions musim 2014/15, Morata mencetak gol ke gawang Madrid dalam dua leg. Namun, Morata tak merayakan golnya, dan terkesan meminta maaf karena sudah menjebol gawang El Real.
Namun yang menjadi pertanyaan, sanggupkah Morata menjebol gawang Madrid? Karena sudah menjadi rahasia umum jika pemain 26 tahun itu dipinjamkan Chelsea selama satu setengah musim kepada Atletico lantaran 'mandul'.
Data jelang pertandingan
Head to Head Atletico Madrid Vs Real Madrid :
30/09/18 Real Madrid 0 – 0 Atletico Madrid
16/08/18 Real Madrid 2 – 4 Atletico Madrid
08/04/18 Real Madrid 1 – 1 Atletico Madrid
19/11/17 Atletico Madrid 0 – 0 Real Madrid
11/05/17 Atletico Madrid 2 – 1 Real Madrid
5 Pertandingan Terakhir Atletico Madrid :
10/01/19 Girona 1 – 1 Atletico Madrid
13/01/19 Atletico Madrid 1 – 0 Levante
17/01/19 Atletico Madrid 3 – 3 Girona
20/01/19 Huesca 0 – 3 Atletico Madrid
26/01/19 Atletico Madrid 2 – 0 Getafe
5 Pertandingan Terakhir Real Madrid :
7/02/19 Barcelona 1 -- 1 Real Madrid
14/01/19 Real Betis 1 – 2 Real Madrid
17/01/19 Leganes 1 – 0 Real Madrid
19/01/19 Real Madrid 2 – 0 Sevilla
25/01/19 Real Madrid 4 – 2 Girona