Formasi yang diterapkan Solari memang tidak berbeda jauh dengan Lopetegui, yaitu 4-3-3 dengan sedikit perubahan yang berbeda-beda di setiap pertandingan. Akan tetapi, kepercayaan yang diberikan Solari kepada pemain muda, plus aliran bola dari kaki ke kaki yang lebih cepat, berhasil mengembalikan karakter permainan Los Blancos.
Di lini depan, Solari memberikan kepercayaan kepada pemain berusia 18 tahun asal Brasil, Vinicius Junior. Ditempatkan di sisi kiri, Vinicius terbukti mampu menebar ancaman secara konstan. Baik dalam membuka peluang ataupun menyarangkan bola.
Tampil di 21 pertandingan di semua kompetisi, Vinicius sudah mengemas tiga gol dan 10 assist. Di laga k ontra Barcelona, Vinicius benar-benar merepotkan lini belakang Los Cules. Dan bukan tidak mungkin pergerakannya yang lincah akan merepotkan lini belakang Atletico di laga derby.
![Pemain depan Real Madrid Vinicius Junior saat menghadapi Real Valladolid FC di Santiago Bernabeu stadium. JAVIER SORIANO / AFP](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/11/22/20719-vinicius-junior.jpg)
"Vinicius bermain bagus dalam debutnya di El Clasico? Saya sama sekali tak terkejut, karena sudah paham benar kualitasnya sejak dia datang ke Real Madrid. Vinicius sudah konsisten bermain apik meski usianya masih sangat muda," tutur Solari, seperti dilansir MARCA.
Baca Juga: Isco Ungkap Rasa Frustasinya di Real Madrid Lewat Sosmed
"Vinicius masih berusia 18 tahun dan bisa bermain segemilang itu dalam partai besar seperti ini. Jelas orang-orang terkejut, karena hal-hal macam itu tidak sering terjadi. Tapi sejujurnya saya tak terlalu terkejut," imbuh entrenador berusia 42 tahun itu.
"Vinicius dengan bantuan banyak pemain hebat di tim ini, membuatnya memiliki segala hal yang diperlukan untuk terus berkembang," pungkasnya.
Selain mengawasi pergerakan dan mencegahnya melepaskan umpan-umpan terukur Vinicius, Atletico juga wajib mewaspadai Karim Benzema dan Lucas Vazquez yang belakangan ini mulai kembali menemukan ketajaman.
![Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone (kiri) berbicara dengan kaptennya Diego Godin setelah skuatnya mengalahkan Real Madrid guna meraih Piala Super Eropa. JAVIER SORIANO / AFP](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/08/16/81550-diego-simeone.jpg)
Menghadapi Madrid, Simeone yang bermain dengan pola 4-4-2 pastinya tidak hanya berpikir keras soal lini depan Madrid. Karena yang terpenting adalah mematikan pasokan bola ke lini depan. Artinya, Simeone harus menerapkan cara terbaik untuk mengunci pergerakan Toni Kroos, Luka Modric dan juga mewaspadai kecepatan Casemiro.
Beruntung bagi Simeone, Diego Godin sudah kembali berlatih dan bisa diturunkan mengawal lini belakang. Untuk memuluskan skema serangan balik cepat, Simeone pun sudah bisa menurunkan Saul Niguez untuk menggantikan Thomas Lemar di sayap kiri dan menempatkan Angel Correa di sayap kanan.
Baca Juga: Nasib Sial Gelandang Muda Real Madrid di El Clasico
Sedangkan di lini depan, kondisi Diego Costa yang tidak bugar 100 persen tidak akan jadi masalah bagi Simeone. Karena pelatih berjuluk El Cholo kini memiliki senjata baru di lini depan. Yaitu eks bomber Real Madrid Alvaro Morata yang bisa diduetkan dengan Antoine Griezmann.