Suara.com - Salah satu pemain loyalis Napoli, Marek Hamsik disebut bakal hijrah ke salah satu klub Liga Super China, Dalian Yifang.
Melansir dari Football Italia, kapten Napoli itu bakal hijrah setelah 12 tahun mengabdi. Dugaan kuat yang menyebabkan pemain 31 tahun itu hengkang karena kehilangan posisi di skuat inti Napoli sejak kedatangan Carlo Ancelotti sebagai pelatih.
Hamsik kerap duduk di bangku cadangan sejak eks pelatih AC Milan itu datang pada musim panas 2018 lalu. Dari total 22 kali laga Serie A, pemain internasional Slovakia itu baru bermain sebanyak 13 kali.
Bahkan, Hamsik belum mencetak gol maupun assist meski sudah bermain selama 922 menit di Serie A. Tercata hanya satu gol dan satu assist ia ciptakan musim ini, itu pun terjadi di Liga Champions.
Baca Juga: Stadion Sepi, Suporter Kena Semprot Presiden Napoli
Kepergian Hamsik sebenarnya cukup membuat para suporter Napoli sedih. Pasalnya, Hamsik merupakan salah satu pemain favorit yang menunjukkan loyalitasnya kepada klub ketika mendapat tawaran dari beberapa klub top Eropa saat ia masih pada top performance-nya.
Sebut saja Manchester United dan Liverpool, yang begitu getol mendapatkan tanda tangannya. Namun Hamsik memilih bertahan demi mempersembahkan Scudetto untuk Napoli.
Setali tiga uang, dua trofi Coppa Italia dan satu trodi Super Coppa Italia berhasil ia persembahkan kepada Napoli. Namun dengan melihat kemampuan dan kapasitasnya sebagai pemain, rasanya ia layak mendapatkan lebih.
Sementara itu, Hamsik mengungkapkan bahwa transfernya akan rampung pada Rabu (6/2/2019) atau Kamis (7/2/2019). "Saya akan pergi dari Italia paling lambat pada Kamis," tandasnya usai menghadiri acara perpisahan anaknya di sekolah.
Konon, Marek Hamsik bakal menerima gaji dari Dalian Yifang sebesar 9 juta euro per tahun (sekitar Rp140 miliar) untuk tiga tahun ke depan. Artinya, gaji itu dua kali lipat lebih banyak yang diterimanya dari Napoli, sekitar 3,5 juta euro per tahun. (bolatimes.com / Rauhanda Riyantama)
Baca Juga: Laga AC Milan vs Napoli di San Siro Berakhir Anti Klimaks