Suara.com - Sejak ditukangi Ole Gunnar Solskjaer pada Desember 2018, Manchester United belum sekalipun menelan kekalahan. Dari 10 pertandingan yang dilakoni di semua kompetisi, klub berjuluk Setan Merah mendulang sembilan kemenangan dan satu hasil imbang.
Dari 10 pertandingan itu, 25 gol dicetak para penggawa United. Hal itu menjadi bukti kembalinya ketajaman dan kesuburan lini terdepan Setan Merah.
Apa yang dilakukan Solskjaer di United sangat bertolak belakang dengan tim Liga Inggris yang ditukangi sebelumnya, Cardiff City. Menurut lelaki asal Norwegia itu, kiprahnya di United lebih mudah karena dirinya sangat mengenal filosofi dan identitas klub tersebut.
Seperti diketahui, Solskjaer merupakan mantan penggawa Setan Merah. Selama 11 tahun berseragam United, ketajamannya di lini depan membuatnya dijuluki the babyface assasin.
Baca Juga: Manchester United Siapkan Dana Besar Boyong Tiga Pemain Bintang Sekaligus
"Pengetahuan saya tentang DNA dan identitas Manchester United membuat segalanya lebih mudah bagi saya," kata Solskjaer.
"Identitas Manchester United adalah identitas pemenang dan penuh percaya diri, semua pemain tahu itu. Kami berani mengambil risiko. Kami selalu mengincar gol kedua, ketiga dan keempat. Karena kami adalah Manchester United."
"Jika anda tidak berani mengambil risiko, maka anda berada di klub yang salah," tegasnya.
Mengantongi 48 poin dari 25 pertandingan, Manchester United saat ini menempati posisi lima klasemen sementara Liga Inggris. Pekan ini, tim besutan Solskjaer berpeluang besar untuk kembali menambah tiga poin saat bertandang ke markas Fulham, Sabtu (9/2/2019).
Baca Juga: Manchester United Susah Payah Atasi Leicester di King Power Stadium