Suara.com - Jajaran pelatih dan pemain yang tengah mengikuti pemusatan latihan (TC) timnas Indonesia U-22, turut menyuarakan sikap mereka terhadap dugaan praktik mafia sepak bola di Indonesia.
"Berantas!" demikian satu kata yang paling banyak diucapkan oleh para pemain selepas sesi TC di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (4/2/2019).
Dari bek muda yang baru saja dipinang klub Belgia AFC Tubize, Firza Andika, hingga penggawa Bhayangkara FC Nurhidayat Haji Haris yang sempat mengemban ban kapten Timnas U-19 memilih kata berantas.
Sementara bek Persebaya Surabaya, Rachmat Irianto, memilih kata yang lebih gahar, yakni "hancurkan!"
Baca Juga: Indra Sjafri Bakal Coret Pemain Usai Uji Coba Timnas Indonesia U-22
Harapan agar proses pengusutan lekas selesai disampaikan oleh Witan Sulaiman, Awan Setho Raharjo dan asisten pelatih Yunan Helmi.
Asisten pelatih Hendro Kartiko memilih mengelaborasi lebih jauh, menyebut bahwa mafia sepak bola membuat kerja keras para pelatih menjadi sia-sia.
"Yang jelas kerja pelatih akan sia-sia kalau masih ada mafia bola," kata Hendro yang juga mantan kiper nomor satu Timnas Indonesia itu.
"Tobat!" demikian ujaran pendek Pelatih Timnas U-22, Indra Sjafri. (Antara)
Baca Juga: Indra Sjafri Pastikan Timnas Indonesia U-22 Bertabur Bintang di Piala AFF