Suara.com - Vigit Waluyo buka suara terkait kasus yang membelitnya dalam skandal mafia sepakbola liga dua. Vigit selaku pengelola PS Mojokerto Putra (MP) juga menyebut kembali bahwa bisa jadi juara liga bisa disetting.
Meski tidak menyebutkan secara detail namun Vigit menyebut bahwa juara liga bisa disetting sejak awal dan semua kunci ada di kubu PSSI yang menjalankan kompetisi
"Artinya di dalam ini mereka (PSSI) yang lebih paham tentang awal penjadwalan sampai eksekusi tim yang nantinya juara. Karena dalam penjadwalan itu tampak sekali bahwa siapa yang bertanding di awal dan bertanding sampai pada penutupan terakhir. Hal ini biasanya mereka yang digadang untuk prestasi yang baik," kata Vigit seperti dilansir beritajatim.com.
Namun, saat ditanya terkait nama-nama juara yang diketahui sejak awal pertandingan, Vigit mengaku tidak memahami adanya permainan ini.
"Saya kira itu, saya tidak paham tentang detail dan uangnya berapa yang dikeluarkan untuk bisa juara," ungkapnya dia.
Sementara, mengenai juara Liga 1 Persija Jakarta dan Liga 2 PSS Sleman, Vigit menduga bahwa itu telah disetting, karena sesuai dengan perhitungan yang biasa dia lakukan di tim lain.
"Ya bisa jadi mereka juara itu sudah disetting karena sesuai dengan yang saya sebutkan, siapa yang main di awal dan di akhir,” ujarnya.
Sebelumnya, mantan pengelola PS Mokojokerto Putra (MP) ini mengaku setor uang kepada anggota Komite Wasit Nasrul Koto. Uang tersebut digunakan untuk menjamin agar timnya tidak dikerjai oleh wasit.