Suara.com - Persija Jakarta buka suara terkait gagalnya tiga pemain asing baru dan satu lokal tampil di Liga Champions Asia 2019. Tim berjuluk Macan Kemayoran itu sangat menyesalkan kejadian seperti ini.
Sebagaimana diketahui, deadline pendaftaran pemain ke Liga Champions Asia sudah ditutup sejak 21 Januari lalu. Persija tidak bisa mendaftarkan tiga pemain asing yang baru direkrut serta Ryuji Utomo yang sebelumnya berkarier di luar negeri, karena Transfer Matching System (TMS) untuk Liga Indonesia baru dibuka pada 15 Februari mendatang.
Tiga pemain asing yang belum didaftarkan adalah Bruno Matos, Vinicius Lopez, dan Jakhongir Abdumuminov. Ketiganya merupakan pemain asing sehingga butuh TMS.
COO Persija Rafil Perdana menjelaskan kronologi tidak bisanya empat pemain asing tampil di Liga Champions Asia. Rafil mengaku bingung yang dengan pernyataan PSSI yang sebelumnya akan membantu Persija.
Baca Juga: Persija Tanpa Pemain Asing Baru di Liga Champions Asia, Ini Kata Simic
"Kami atas nama manajemen Persija akan membeberkan kronologi tidak bisa bermainnya keempat pemain kami di LCA," kata Rafil dalam jumpa pers di Stadion Patriot, Bekasi, Rabu (23/1/2019).
"Pertama itu ITC untuk klub Indonesia itu baru dibuka pada tanggal 15 Februari 2019, sementara di benua lain, Asia dan Eropa, jendela transfer pemain terbuka sampai akhir Januari atau akhir Februari."
"Hal ini menyebabkan Persija tidak bisa mendaftarkan pemain asing, atau pemain lokal yang berasal dari klub luar negeri yaitu Ryuji Utomo untuk bermain di LCA. Sedangkan pendaftaran terakhir untuk babak kualifikasi LCA itu berakhir 21 Januari 2019."
"Lalu melalui kesekretariatan kami Bapak Darwis, kami sudah mengirimkan surat permohonan kepada PSSI untuk membuka transfer dalam sistem TMS. Namun keterangan Sekjen PSSI, Ibu Tisha bahwa periode TMS paling lama dibuka maksimal 89 hari."
"Jika PSSI memajukan periode TMS, akhirnya hari terakhir penutupan adalah awal April, yang mana kick off Liga 1 itu baru direncanakan bergulir pada tanggal 1 sampai 8 Mei." tambahnya.
Baca Juga: Dibantai Persija, Pelatih Kepri 757 Jaya Puji Ketajaman Marko Simic
Rafil melanjutkan, pihaknya bingung dengan pernyataan PSSI lewat Kepala Hubungan Media dan Promosi Digital PSSI Gatot Widakdo yang menjelaskan bahwa penentuan TMS telah sesuai regulasi yang berlaku. Rafil pun mempertanyakan regulasi PSSI apa yang dipakai tersebut?
"Sebelumnya PSSI melalui Kepala Hubungan Media Pak Gatot Widakdo kepada media menyebutkan bahwa periode transfer yang diajukan PSSI yakni dua bulan sebelum kick off, sudah sesuai regulasi. Mereka tidak menjelaskan regulasi yang mana, makanya di sini kami mencoba menjelaskan," terang Rafil.
"Waktu itu Pak Gatot berbicara kepada media, 'Kami memang tidak bisa membuka jendela transfer dalam waktu dekat karena sesuai peraturan FIFA peraturannya dua bulan sebelum Liga 1 dimulai'. Nah itu peraturan yang mana maksud saya, pernyataan Gatot di media sebetulnya sudah mengindikasikan bahwa Persija tidak punya peluang untuk mendapatkan ITC bagi pemainnya," ia menjelaskan.
Rafil menegaskan pihaknya sudah berusaha maksimal agar bisa mendaftarkan empat pemain asing yang bermasalah. Ia pun meminta maaf kepada Jakmania lantaran karena tidak bisa memberikan yang terbaik nantinya.
"Apa yang dilakukan manajemen sudah maksimal, sebab dari jauh hari kami sudah mengirim surat kepada PSSI untuk diteruskan kepada AFC terkait tidak terbitnya ITC pemain kami."
"Kami juga ingin menjelaskan bahwa gagalnya pemain Persija mendapatkan ITC, karena kami merasa bahwa kepentingan Persija untuk bermain di Liga Champions tidak terakomodir oleh PSSI."
"Dengan kegagalan ini otomatis kekuatan kami, Persija sebagai wakil Indonesia di kompetisi Asia kurang kekuatannya. Ini jelas merupakan kerugian yang sangat besar bagi klub kami dan merupakan kerugian bagi persepakbolaan Indonesia pada umumnya," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Persija akan menghadapi wakil Singapura, Home United, pada kualifikasi Liga Champions Asia di Stadion Jalan Besar, 5 Februari 2019.