"Sebelumnya PSSI melalui Kepala Hubungan Media Pak Gatot Widakdo kepada media menyebutkan bahwa periode transfer yang diajukan PSSI yakni dua bulan sebelum kick off, sudah sesuai regulasi. Mereka tidak menjelaskan regulasi yang mana, makanya di sini kami mencoba menjelaskan," terang Rafil.
"Waktu itu Pak Gatot berbicara kepada media, 'Kami memang tidak bisa membuka jendela transfer dalam waktu dekat karena sesuai peraturan FIFA peraturannya dua bulan sebelum Liga 1 dimulai'. Nah itu peraturan yang mana maksud saya, pernyataan Gatot di media sebetulnya sudah mengindikasikan bahwa Persija tidak punya peluang untuk mendapatkan ITC bagi pemainnya," ia menjelaskan.
Rafil menegaskan pihaknya sudah berusaha maksimal agar bisa mendaftarkan empat pemain asing yang bermasalah. Ia pun meminta maaf kepada Jakmania lantaran karena tidak bisa memberikan yang terbaik nantinya.
"Apa yang dilakukan manajemen sudah maksimal, sebab dari jauh hari kami sudah mengirim surat kepada PSSI untuk diteruskan kepada AFC terkait tidak terbitnya ITC pemain kami."
Baca Juga: Persija Tanpa Pemain Asing Baru di Liga Champions Asia, Ini Kata Simic
"Kami juga ingin menjelaskan bahwa gagalnya pemain Persija mendapatkan ITC, karena kami merasa bahwa kepentingan Persija untuk bermain di Liga Champions tidak terakomodir oleh PSSI."
"Dengan kegagalan ini otomatis kekuatan kami, Persija sebagai wakil Indonesia di kompetisi Asia kurang kekuatannya. Ini jelas merupakan kerugian yang sangat besar bagi klub kami dan merupakan kerugian bagi persepakbolaan Indonesia pada umumnya," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Persija akan menghadapi wakil Singapura, Home United, pada kualifikasi Liga Champions Asia di Stadion Jalan Besar, 5 Februari 2019.