Infografis
Suara.com - Persija Jakarta dipastikan tidak bisa menggunakan jasa tiga pemain asing baru dan Ryuji Utomo di kualifikasi Liga Champions Asia 2019. Striker Persija Marko Simic pun angkat suara mengomentari situasi yang akan dihadapi skuatnya ini.
Persija tidak dapat memainkan pemain asingnya anyarnya karena Konfederasi sepak bola Asia, (AFC) tidak menyetujui permohonan dispensasi International Transfer Certificate (ITC) untuk pemain Persija Jakarta yang diajukan oleh PSSI.
Pemain-pemain asing Persija yang tidak bisa tampil merupakan pemain yang baru direkrut. Mereka adalah Bruno Matos, Jakhongir Abdumuminov, dan Vinicius Lopes Laurindo atau yang akrab disapa Neugete.
Sebagai informasi, sesuai regulasi FIFA klub bisa mendaftarkan pemain, jika pemain sudah mendapatkan ITC. Proses ITC berlangsung pada periode jendela transfer pemain.
Baca Juga: Dibantai Persija, Pelatih Kepri 757 Jaya Puji Ketajaman Marko Simic
Untuk kompetisi Liga 1 Indonesia, jendela transfer baru dapat dibuka pada tanggal 15 Februari sampai 9 Mei 2019. Sedangkan pendaftaran terakhir untuk di Liga Champions Asia berakhir pada 21 Januari lalu.
"Situasi seperti ini memang kurang mengenakan. Tanpa pemain asing mungkin perjuangan Persija akan lebih berat," kata Simic di Stadion Patriot, Bekasi, Rabu (23/1/2019).
"Tapi tim ini adalah tim yang kuat, tim juara 2018 kemarin, dan harapannya tahun ini bisa bermain di kualifikasi Liga Champions Asia. Namun ada sedikit masalah, memang bisa dikatakan sedikit mengecewakan," tambahnya.
Itu berarti hanya Simic seorang pemain asing yang tampil untuk Persija. Pemain asal Kroasia itu mengaku bakal berusaha semaksimal mungkin memberikan hasil yang terbaik.
"Saya optimistis. Memang pertandingan pasti tidak akan mudah, tapi kita akan berjuang bersama," pungkasnya.
Baca Juga: Persija Menang 8-2, Ivan Kolev Tak Suka Timnya Kebobolan
Persija akan menghadapi Home United pada kualifikasi Liga Champions Asia 2019 pada Februari mendatang. Pertandingan tersebut akan dimainkan di markas Home United, Stadion Jalan Besar, di Singapura.
