Suara.com - PSSI menggelar pertemuan dengan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Selasa (15/1/2019). Pertemuan ini digelar untuk membahas polemik match fixing alias pengaturan skor yang terjadi di persepakbolaan Indonesia.
Perwakilan AFC yang hadir adalah Mohammad Yazid Bin Zakaria, yang bergerak di bagian Integrity Executive Legal Affairs. Ia hadir untuk memberi saran terkait langkah pembentukan Komite Adhoc Integrity, yang salah satu tugasnya adalah mengatasi pengaturan skor ini.
Pertemuan untuk membentuk Komite Adhoc Integrity ini sendiri tidak hanya dihadiri oleh PSSI dan AFC saja. Turut hadir juga perwakilan Kepolisian Republik Indonesia dan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI).
"Sebelum kongres PSSI (20 Januari 2019), kami memang ingin mengundang wakil AFC atau FIFA. Tujuannya untuk membuat framework pembentukan Komite Adhoc Integrity," tutur Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria di sela-sela acara pertemuan ini.
Baca Juga: Tottenham Selidiki Dugaan Aksi Rasisme terhadap Son Heung-min
"Tadi kami belajar beberapa kasus yg pernah dialami anggota AFC juga, di antaranya Thailand, Nepal, Tiongkok, Jepang dan lain-lain. Kemudian apa saja yang negara itu lakukan (untuk mengatasi pengaturan skor) dan bagaimana kolaborasinya dengan pihak kepolisian," jelas perempuan berparas cantik itu.
Tisha menambahkan, Komite Adhoc Integrity merupakan departemen khusus yang berada di bawah ke-Sekjen-an PSSI untuk menangani berbagai kasus, salah satunya pengaturan skor. Rencananya, departemen khusus itu bakal terbentuk pada 2020 mendatang.
Dengan adanya Komite tersebut, PSSI pun tentu bisa lebih fokus menangani berbagai penemuan kasus pengaturan skor. Bukti-bukti yang mereka temukan bisa dilaporkan langsung kepada Komite Disiplin (Komdis).
"Sementara ini, kita juga tahu bahwa badan yudisial juga disibukkan dengan berbagai perkara keolahragaan lainnya yang terjadi," tukas Tisha.
Baca Juga: Huddersfield Town Resmi Berpisah dengan Pelatih David Wagner