Jenguk Krisna Adi di Kediamannya, Ini Komentar Krishna Murti

Rauhanda Riyantama Suara.Com
Rabu, 09 Januari 2019 | 21:00 WIB
Jenguk Krisna Adi di Kediamannya, Ini Komentar Krishna Murti
Wakil Ketua Satgas Anti Mafia Bola Mabes Polri, Brigjen Krishna Murti saat menjenguk Krisna Adi di kediamannya, di Sleman, Yogyakarta. (Instagram/krishnamurti_bd91)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama Krisna Adi Darma mendadak viral usai mendapat hukuman larangan bermain sepak bola seumur hidup karena terlibat praktik pengaturan skor. Kala itu, eksekutor penalti PS Mojokerto Putra sengaja tidak mencetak gol kala menghadapi Aceh United di lanjutan Liga 2 2018.

Namun tepat sehari setelah dijatuhi sanksi pada 23 Desember 2018, Krisna Adi mengalami kecelakaan parah di Sleman. Akibat kejadian itu ia sempat sempat koma beberapa saat. Beruntung, kini kondisinya kian baik dan sehat.

Kondisi Krisna Adi terpantau dari Instagram pribadi wakil ketua Satgas Anti Mafia Bola Mabes Polri, Brigjen Krishna Murti kala menjenguk pria 23 tahun itu di kediamannya, wilayah Balecatur, Kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta pada Rabu (9/1/2019).

Menurutnya, kondisi Krisna belum sehat betul. Krisna Adi kini tengah menjalani perawatan di rumahnya. Ia juga belum cukup sehat untuk dimintai keterangan terkait aksi kocaknya saat sengaja menggagalkan eksekusi penalti.

''Melihat kesehatannya sekarang, alhamdulillah. Kami dengar ia mengalami kecelakaan parah bulan Desember. Sekarang juga sudah bisa bicara, sedikit-sedikit juga sudah mengingat peristiwanya,'' kata Krishna Murti kepada wartawan usai menjenguk Krisna.

Menurut laporan berbagai sumber, pertemuan antara Krishna Murti beserta sejumlah anggota Satgas dan Polda DIY dengan Krisna Adi berlangsung tertutup selama satu jam.

''Atas nama Satgas Anti Mafia Bola, saya ke sini untuk menjenguk Krisna Adi. Melihat kondisinya, kalau sehat mungkin bisa dimintai keterangan. Kalau belum sehat kita tunggu sampai dia sehat,'' ungkapnya.

''Tapi kami tidak berhenti hanya berlandaskan keterangan satu atau dua orang saja. Kita banyak sumber dan isntrumen untuk menggali keterangan,'' imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI