Suara.com - Klub Kalteng Putra meminta pertanggung jawaban Sandi Sute terkait batal bergabungnya sang pemain. Pihak Kalteng Putra menginginkan agar Sandi Sute meminta maaf secara baik-baik terkait masalah ini.
Sebelumnya, Sandi Sute telah mengumumkan kepindahannya dari Persija Jakarta yang juga sudah dikonfirmasi oleh pihak Kalteng Putra. Namun, hal itu tidak bisa dilakukan lantaran Sandi masih terikat kontrak dengan Persija selama satu tahun.
Dalam video unggahannya di akun Instagram miliknya, Sandi mengatakan bahwa ada kesalahan komunikasi antara dirinya dengan manajemen Persija. Oleh karenanya, dia menyebut tetap bertahan di Persija.
Terkait masalah tersebut, Kalteng Putra memberikan klarifikasi. Menurutnya, tidak ada pembajakan pemain yang dilakukan oleh pihak Kalteng Putra.
Baca Juga: PT LIB Jelaskan Tujuan Pemanggilan oleh Satgas Anti Mafia Bola
"Berawal dari seorang agen, terjadilah komunikasi via telepon antar Sandi Sute dengan CEO, pembicaraan berlanjut ke negosiasi nilai kontrak, bahkan karena Sandi bercerita tentang musibah yang dialami keluarganya di Palu nilai kontrak pun ditambah atas dasar rasa simpati dan empati CEO kepada Sandi dan keluarga," jelas Kalteng Putra dalam rilis yang diterima suara.com.
Pihak Kalteng pun membeberkan proses negosiasi yang dilakukan pihaknya dengan Sandi Sute. Menurutnya, tidak ada paksaan terkait sang pemain.
Bahkan, CEO Kalteng Putra Agustiar Sabran memberikan DP 50 % kepada Sandi Sute. Itu berbeda dengan pemain lainnya yang hanya dapat DP 25 %.
"Tanggal 2 januari Sandi Sute menujukkan keseriusannya datang ke Palangkaraya bersama istri, bertemu di kediaman CEO Kalteng Putra. Sandi bercerita banyak tentang statusnya sebagai pemain free alias sudah habis masa kontrak dengan klub lamanya (Persija)."
"Sandi juga bercerita lagi tentang musibah yang dialaminya kepada CEO, sehingga jika biasanya DP kontrak itu 25% , maka khusus Sandi diberikan DP 50%. Bahkan sore harinya Sandi juga sudah bertemu dengan Bapak Gubernur Kalimantan Tengah di Istana Isen Mulang Palangkaraya."
Baca Juga: Teco Isyaratkan Hengkang, Ini Tanggapan Manajer Persija
"Pada hari Kamis tanggal 3 Januari 2019 pukul 06.30 WIB, Tanpa ada paksaan dan dalam keadaan sadar, Sandi menandatangani kontrak bersama Kalteng Putra selama 1 tahun. Niat kami mengontrak Sandi adalah untuk merangkul bukan 'membajak'. Tujuan kami khususnya untuk memajukan dan mengangkat persepakbolaan di Kalimantan Tengah umumnya untuk memberi warna bagi persebak bolaan tanah air," tambah rilis tersebut.
Terkait masalah ini, pihak Kalteng Putra pun meminta pertanggung jawaban Sandi untuk menyelesaikan masalah ini secara baik. Permohonan maaf secara langsung harus dilakukan, tidak hanya melalui sosial media.
"Sebagai 'Orang Timur' yang sopan dan santun, harus bisa menyelesaikan secara baik. Sandi diterima di Kalimantan Tengah secara baik-baik, jadi harus secara baik-baik pula datang ke Palangkaraya dan meminta maaf secara langsung kepada CEO Kalteng Putra dalam waktu segera, tidak cukup hanya meminta maaf lewat sosial media, WhatsApp atau telepon," ujarnya.