Kaleidoskop Timnas Indonesia 2018: Junior Ada Harapan, Senior Kendor

Senin, 31 Desember 2018 | 13:22 WIB
Kaleidoskop Timnas Indonesia 2018: Junior Ada Harapan, Senior Kendor
Para pemain Timnas Indonesia U-16 bergembira usai dipastikan menjuarai Piala AFF U-16 2018 setelah menang adu penalti lawan Thailand di laga final, di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Sabtu (11/8/2018). [Suara.com/Dimas Angga P]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tahun 2018 menjadi tahun yang sibuk bagi timnas Indonesia, tiga tim nasional dari tiga kelompok usia bertarung dalam lima turnamen bergengsi sepanjang 2018. Namun, hanya satu piala yang mampu diraih oleh timnas Indonesia pada tahun ini.

Total empat pelatih mengawal timnas Indonesia tahun ini, mereka adalah Fakhri Husaini di Timnas Indonesia U-16, Indra Sjafri di Timnas Indonesia U-19, Luis Milla dan Bima Sakti di Timnas Indonesia Senior.

Dari keempat pelatih itu hanya Fakhri Husaini yang mampu membawa Garuda berjaya, pelatih asal Aceh itu sukses membawa timnas Indonesia U-16 mengangkat Piala AFF U-16 pada Agustus 2018.

Berikut bolatimes.com merangkum Kaleidoskop 2018 Timnas Indonesia:

  • Timnas Indonesia U-16 Juara Piala AFF U-16 (Agustus)

Timnas Indonesia U-16 menjadi tim nasional yang paling sukses, Amirrudin Bagas Kaffa cs sukses meraih gelar Piala AFF U-16 2018 setelah mengalahkan lawan berat, Thailand lewat drama adu penati 4-3 atas Thailand di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Sabtu (11/8/2018).

Timnas Indonesia U-16 Juara Piala AFF U-16 2018
Timnas Indonesia U-16 Juara Piala AFF U-16 2018

Gelar juara Piala AFF U-16 pertama untuk Indonesia sejak turnamen digelar pada 2002 ini membuat skuat asuhan Fakhri Husaini mencetak sejarah bagi sepak bola Indonesia. Penyerang, Amiruddin Bagus Kahfi juga sukses menjadi top skor pada turnamen ini dengan torehan 12 gol.

  • Timnas Indonesia U-23 Gagal Bersinar di Asian Games 2018 (Agustus)

Setelah Fakhri Husaini kini giliran pelatih asing, Luis Milla Aspas yang memegang kendali bersama Timnas Indonesia U-23 di ajang Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.

Target menembus semifinal dicanangkan oleh PSSI karena dianggap bisa membawa skuat berjulukan Garuda Muda terbang tinggi, terlebih Indonesia bertindak sebagai tuan rumah pesta olahraga Asia tersebut.

Pelatih Timnas Indonesia Luis Milla berteriak mengistruksikan pemainnya dari luar lapangan saat timnya berhasil menang telak 4-0 Indonesia pada pertandingan Grup A Asian Games ke-18 di Stadion Patriot, Bekasi Minggu (12/8). (ANTARA/INASGOC/Charlie)
Pelatih Timnas Indonesia Luis Milla berteriak mengistruksikan pemainnya dari luar lapangan saat timnya berhasil menang telak 4-0 Indonesia pada pertandingan Grup A Asian Games ke-18 di Stadion Patriot, Bekasi Minggu (12/8). (ANTARA/INASGOC/Charlie)

Harapan publik kian memuncak saat Hansamu Yama cs lolos ke fase gugur dengan status juara Grup A unggul dari Palestina dan Hong Kong.

Sayang, tangan dingi Luis Milla hanya mampu membawa Garuda terbang hingga ke babak perempat final setelah ditaklukkan Uni Emirat Arab lewat adu penalti dengan skor akhir 3-4, Jumat (24/8/2018).

  • Timnas Indonesia U-16 Tumbang di Piala Asia U-16 (September)

Kesuksesan Timnas Indonesia U-16 tidak berlanjut di level yang lebih tinggi, Piala Asia U-16 yang digelar di Malaysia pada 20 September hingga 7 Oktober 2018.

Pemain dan Official Timnas Indonesia U-16 vs Iran U-16 di Piala Asia U-16, Fakhri Husaini (pssi)
Pemain dan Official Timnas Indonesia U-16 vs Iran U-16 di Piala Asia U-16, Fakhri Husaini (pssi)

Skuat berjulukan Garuda Asia yang ditargetkan bisa menembus semifinal demi mendapatkan tiket Piala Dunia U-17 2019 Peru.

Sayang, Timnas Indonesia U-16 harus mengubur ambisi tersebut setelah ditaklukan Australia U-16 dengan skor 2-3 pada babak perempatfinal Piala Asia U-16 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Senin (1/10/2019).

  • Timnas Indonesia U-19 Berdarah-darah di Piala Asia U-19 (Oktober)

Satu bulan kemudian, tongkat estafet berpindah dari Fakhri Husaini ke pelatih timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri yang harus berjuang di Piala Asia U-19 2018.

Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri (kanan) memberi instruksi kepada Pemain Timnas Indonesia U19 Egy Maulana Vikri saat menghadapi Timnas Yordania U19 dalam pertandingan persahabatan di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang Timur, Jawa Barat, Sabtu (13/10). Timnas Indonesia U19 menang 3-2. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri (kanan) memberi instruksi kepada Pemain Timnas Indonesia U19 Egy Maulana Vikri saat menghadapi Timnas Yordania U19 dalam pertandingan persahabatan di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang Timur, Jawa Barat, Sabtu (13/10). Timnas Indonesia U19 menang 3-2. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Senasib dengan juniornya, perjuangan penuh drama Egy Maulana Vikri cs harus terhenti pada babak perempat final setelah ditaklukan Jepang dengan skor 0-2 di depan puluhan ribu pasang mata yang menyaksikan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu (28/10/2018).

Kekalahan ini membuat skuat berjulukan Garuda Nusantara itu terpaksa melupakan mimpi ke Piala Dunia U-20 2019 yang akan dihelat di Polandia.

  • Timnas Indonesia Gagal Total di Piala AFF 2018 (November)

Setelah melalui drama yang panjang kontroversi kontrak Luis Milla, Timnas Indonesia dipercayakan kepada asistennya, Bima Sakti Tukiman dalam waktu yang mepet atau sembilan hari jelang kick off Piala AFF 2018.

Pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti saat melawan Thailand di Piala AFF 2018 di Stadion Rajamanggala, Thailand, Sabtu (17/11/2018) (AFF)
Pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti saat melawan Thailand di Piala AFF 2018 di Stadion Rajamanggala, Thailand, Sabtu (17/11/2018) (AFF)

Hasilnya, target juara yang dicanangkan federasi gagal total, Timnas Indonesia terpuruk hingga harus tersingkir pada fase grup setelah hanya bisa menempati peringkat tiga Grup B.

BOLATIMES.com/Stephanus Aranditio

SUMBER : Bolatimes.com

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI