Suara.com - Aksi tak terpuji suporter mencoreng kemenangan Inter Milan atas Napoli pada pekan ke-18 Serie A Italia. Tak hanya rasisme, aksi brutal itu bahkan hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Pertandingan antara Inter Milan verus Napoli di Stadion Giuseppe Meazza, Rabu (26/12/2018), diwarnai dengan perilaku tidak suportif pendukung tuan rumah. Terdengar sayup-sayup suara mirip monyet yang ditujukan kepada Kalidou Koulibaly.
Provokasi yang dilakukan pendukung Inter Milan itu berhasil. Suara yang tidak pantas itu membuat permainan Kalidou Koulibaly menjadi kacau dan akhirnya mendapat kartu merah pada menit ke-80.
Tidak berhenti di situ, kekacauan juga terjadi luar lapangan pertadingan.
Dikutip dari Sky Sports, satu orang suporter Inter Milan tewas setelah tertabrak mobil van di area luar stadion sebelum dan ketika pertandingan berlangsung.
Di tempat terpisah, empat suporter Napoli jadi korban penusukan dalam perkelahian yang melibatkan dua kelompok suporter Inter dan Napoli. Salah seorang suporter Napoli pun sampai harus mendapat perawatan khusus akibat penusukan tersebut.
Dilansir dari Calciomercato, akibat insiden tersebut, Dewan Olahraga Italia menjatuhi hukuman kepada Inter Milan dengan memainkan dua pertandingan tanpa penonton, serta satu laga tanpa ultras Curva Nord atau pendukung garis keras Inter Milan.
Namun, hukuman tersebut terbilang 'menarik' jika dibandingkan dengan sanksi di kompetisi sepak bola Tanah Air atau tepatnya pada insiden yang menimpa Persib Bandung di Liga 1 2018 lalu.
Seperti diketahui, Persib Bandung mendapat hukuman yang sangat pelik akibat tewasnya pendukung Persija Jakarta yang dikeroyok para bobotoh. Insiden itu membuat Komdis PSSI memberi hukuman yang cukup berat kepada pasukan Maung Bandung.
Ya, Persib Bandung dihukum tak boleh bermain di kandang hingga Liga 1 2018 rampung. Belum lagi dengan larangan bermain tanpa penonton sampai pertengahan musim depan berlangsung.