Cina Batasi Gaji Pemain Rp 21 Miliar Per Tahun

Syaiful Rachman Suara.Com
Jum'at, 21 Desember 2018 | 21:47 WIB
Cina Batasi Gaji Pemain Rp 21 Miliar Per Tahun
Seorang siswa salah satu sekolah sepak bola di Cina membawa bola jelang sesi latihan [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kedatangan dua pemain mahal tersebut bersamaan dengan puluhan bintang Brazil lainnya, termasuk Paulinho, membuat klub-klub di Cina dilanda kekhawatiran akan distorsi pasar transfer internasional yang membubung tinggi.

Lalu CFA menghentikan penghamburan uang itu dan memaksa klub untuk berkonsentrasi pada pengembangan pemain muda. Dengan demikian maka bursa transfer yang mulai dibuka pada 1 Januari 2019 kelihatannya tidak akan ada lagi klub yang jor-joran dalam belanja pemain.

"Kami belajar dari pengalaman liga-liga di negara maju dalam merancang kebijakan untuk mengendalikann nilai kontrak, bonus, transfer, dan persoalan lain," kata Wakil Ketua CFA Li Yuyi seperti dikutip Kantor Berita Xinhua pekan lalu.

Menurut dia, jika hanya mengandalkan investasi tanpa memikirkan dampak jangka panjang, maka persepakbolaan di Cina tidak akan maju.

Baca Juga: Haul ke-9 Gus Dur: Yang Lebih Penting dari Politik adalah Kemanusiaan

"Perusahaan selaku pemilik klub harus bisa memahami kenapa berinvestasi, apa yang mereka dapatkan dan apa pula kontribusi mereka kepada masyarakat," ujarnya.

Dibandingkan dengan cabang olahraga lain di Cina, sepak bola miskin prestasi. Bahkan untuk tingkat Asia, tim nasional Cina masih tertinggal.

Dalam tiga tahun terakhir, pemerintah China terus membangun fasilitas sepak bola, termasuk ribuan unit sekolah sepak bola mulai usia dini hingga junior. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI