Gubernur Sumsel Ingin Beli Saham Sriwijaya FC, Manajemen Klub Khawatir

Rully Fauzi Suara.Com
Rabu, 19 Desember 2018 | 19:28 WIB
Gubernur Sumsel Ingin Beli Saham Sriwijaya FC, Manajemen Klub Khawatir
Direktur Kompetisi PT SOM, Augie Bunyamin. [Suara,com / Andhiko TUNGGA ALAM]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasca mencuatnya sejumlah saham kepemilikan Sriwijaya FC, sejumlah pihak pun mulai tertarik untuk berinvestasi di klub kebanggaan Sumatera Selatan (Sumsel) tersebut.

Ya, meski Sriwijaya sudah dipastikan turun kasta ke Liga 2 musim depan usai finis di zona merah pada klasemen akhir Liga 1 2018, klub Palembang itu rupanya masih jadi magnet bagi para investor. 

Bahkan Gubernur Sumsel, Herman Deru pun mengisyaratkan jika Pemerintah Provinsi (Pemprov) daerahnya siap membeli sebagian besar saham Sriwijaya.

Manajemen PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) melalui sang Direktur Kompetisi, Augie Bunyamin pun mengatakan jika saat ini pihaknya membuka pintu bagi siapapun yang ingin mengakusisi Sriwijaya FC. Augie menyambut baik rencana dari Gubenur Sumsel.

Baca Juga: Degradasi ke Liga 2, Sriwijaya FC Tetap Luncurkan Aplikasi Klub

"Kita sangat terbuka, silahkan siapapun yang mau bergabung dengan Sriwijaya FC. Pemprov Sumsel tentu lebih bagus (jika mau ambil alih)," kata Augie, usai meluncurkan aplikasi digital "Kito Sriwijaya" di Ballroom Hotel Aryaduta Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (19/12/2018).

Namun menurut Augie, jika pendanaan klub sepakbola menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), itu bisa berbenturan dengan aturan dari PSSI. Dalam aturan disebutkan jika klub sepakbola profesional memang tidak diperbolehkan didanai oleh pemerintah pusat maupun daerah. 

"Setahu saya penggunaan APBD untuk membiayai klub profesional tidak bisa, berdasarkan peraturan PSSI yang dibuat sejak tahun 2011. Kalau sekarang ambil alih, rasanya tidak kalau dengan APBD. Saya tidak bisa disebutkan dilarang, tapi rasanya Undang-Undang PSSI itu belum dicabut. Pemerintah pusat, kota, maupun provinsi tidak boleh gunakan dana APBD untuk mendanai klub profesional," celoteh Augie. 

Soal rencana pertemuan Gubernur Sumsel dengan pihak manajemen Sriwijaya FC, Augie mengaku pihaknya siap.

"Kalau Gubernur (memanggil) boleh saja. Beliau tertinggi di Sumsel, beliau perlu juga perlu tahu hal ini agar tidak kisruh. Kami mengapresiasi kepada Gubernur untuk mau mendengarkan dan memanggil  manajemen, itu progres yang baik, saya siap saja selama itu diperintahkan Direktur Utama (PT SOM)," ungkap Augie.

Baca Juga: Manchester United Resmi Tunjuk Ole Gunnar Solskjaer sebagai Caretaker

Herman Deru sendiri rupanya merencanakan menggunakan dana APBD 2019 dalam Anggaran Belanja Tambahan (ABT), untuk membeli saham mayoritas PT SOM yang menaungi klub Sriwijaya FC.

Menurutnya, dalam kepemilikan saham Sriwijaya FC, Pemprov Sumsel masuk sebagai salah satu pemilik dengan nilai saham sekira 11-12 persen. Namun sisanya sebesar 88 persen sepenuhnya dimiliki oleh Muddai Madang. 

"Sebelum saya dilantik, ada pergeseran saham. Yang saya tahu, tadinya ada dua orang yang memiliki saham tersebut, tapi diambil alih oleh Direktur Utama (PT SOM). Secara hukum, secara formal dia punya saham 88 persen. Pemprov sekitar 11-12 persen saja," sebut Deru. 

Menurut Deru, Pemprov Sumsel berencana membeli saham Sriwijaya FC sebesar 51 persen dengan memakai APBD, setelah nantinya memanggil pihak manajemen PT SOM agar tentunya Sriwijaya FC bisa kembali dikelola dengan baik.

"Minimal 51 persen. Tinggal bagaimana obrolannya, cocok gak harganya, takeover-nya. Kalau APBD kita mampu, kita ambil alih sebagian. Nanti baru kita anggarkan di ABT," pungkas Augie.

Kontributor : Andhiko Tungga Alam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI