Suara.com - Meski dipastikan telah terdegradasi ke Liga 2 musim depan usai finis di zona degradasi klasemen Liga 1 2018, Sriwijaya FC tetap membuat terobosan baru yang bakal membuat suporter setianya terpuaskan.
Klub kebangaan Kota Palembang itu resmi meluncurkan aplikasi digital "Kito Sriwijaya", Rabu (19/12/2018).
Aplikasi ini sendiri dihadirkan untuk mempermudah akses fans dan komunitas pencinta klub Sriwijaya FC dalam mengakses tiket pertandingan, mendapatkan merchandise, dan tentunya mengakses beragam informasi soal skuat Laskar Wong Kito - julukan Sriwijaya.
Menggandeng Digisport Asia, aplikasi berbasis Android ini diharapkan mampu menjadi simbol semangat baru Sriwijaya FC.
Baca Juga: Manchester United Resmi Tunjuk Ole Gunnar Solskjaer sebagai Caretaker
Direktur Digisport Asia, Fidesia Noor menyatakan jika perusahaannya akan bekerja sama dalam hal pengelolaan aset digital resmi Sriwijaya FC. Di antaranya ada website (www.kitosriwijayafc.com) serta akun media sosial klub seperti Instagram, Facebook, YouTube, hingga Twitter.
Digisport Asia juga mengeluarkan fitur VIP member Kito Sriwijaya dengan mendaftarkan diri melalui website atau melalui aplikasi mobile Kito Sriwijaya.
"Saat ini pengembangan tahap kedua aplikasi Kito Sriwijaya telah selesai, sehingga pendukung klub dapat menikmati berbagai fitur seperti forum antar fans, pembelian tiket, pembelian merchandise, sampai tayangan langsung pertandingan," ungkap Fidesia di Palembang, Rabu (19/12/2018).
Selain itu, aplikasi juga dapat digunakan untuk melakukan berbagai macam transaksi seperti pembelian pulsa, pembayaran tagihan air minum, pembelian token listrik, hingga pembayaran TV berbayar yang didukung oleh KasPro.
Ketika ditanya bagaimana komitmen Digi Sport Asia terhadap Sriwijaya FC, mengingat tim ini terdegradasi ke Liga 2, pihaknya tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Baca Juga: Alasan Man United Lebih Pilih Solskjaer sebagai Caretaker ketimbang Carrick
"Bagi kami hal itu tidak masalah, karena yang kami lihat betapa luar biasa kecintaan fans dengan klub ini. Buktinya kami masih di sini, apalagi pemilik perusahaan juga memiliki darah sebagai wong (orang) Sumatera Selatan," kata Fidesia.