Pembunuhan Nodai Pesta Juara River Plate

Syaiful Rachman Suara.Com
Jum'at, 14 Desember 2018 | 16:29 WIB
Pembunuhan Nodai Pesta Juara River Plate
Polisi mengamankan dua pendukung klub sepak bola usai partai final Copa Libertadores 2018 [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keberhasilan River Plate menjuarai Copa Libertadores ternoda. Seorang pendukungnya tewas dibunuh dua pendukung Boca Junior, yang menjadi lawan River Plate di partai final yang berlangsung di Madrid, Spanyol, Senin (10/12/2018).

Kedua tersangka yang saat ini sudah diamankan polisi, dituding telah membunuh Exequiel Aaron Neris. Peristiwa itu sendiri terjadi pada Senin (10/12/2018), di provinsi Misiones, Argentina.

Dilansir dari Clarin, surat kabar lokal, pemuda 21 tahun itu meninggal akibat luka tikam pada bagian kaki kiri yang memutus pembuluh darah. Sebelum ditikam, Neris terlebih dulu dipukuli kedua tersangka.

Usai kejadian, warga di sekitar lokasi mencoba menolong korban dengan membawanya ke rumah sakit. Namun nyawa Neris tidak tertolong. Neris menghembuskan nafas terakhir setelah sempat berbicara kepada sang ibu, Lucia Ramona Neris.

Baca Juga: Sarat Drama, River Plate Juara Copa Libertadores Usai Tekuk Boca Juniors

Dilansir Diario de Misiones, Lucia bercerita jika putranya sempat berkata dirinya dipukuli karena merayakan kemenangan River Plate.

"Ibu aku sekarat. Mereka menyerangku karena merayakan (kemenangan River Plate), karena aku pendukung River," cerita Lucia.

Menurut Lucia, beberapa bulan sebelum kejadian Neris mengalami kecelakaan sepeda motor. Tiga pen terpasang pada kakinya, yang membuatnya sulit untuk berjalan.

Lucia pun menyebut pelaku sangat keji karena menyerang putranya yang berjalan saja masih tertatih.

"Mereka membunuh putraku, yang berjalan saja masih sulit setelah operasi akibat kecelakaan sepeda motor beberapa bulan lalu," kata Lucia.

Baca Juga: Duh! River Plate Tolak Mainkan Final Copa Libertadores di Bernabeu

"Mereka menyerangnya meski dia sulit berjalan. Mereka memukulinya seperti seekor anjing yang tak berdaya."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI