Suara.com - Tim kebanggaan Kota Palembang, Sriwijaya FC dipastikan turun kasta alias terdegradasi ke Liga 2 musim depan. Ini setelah Sriwijaya takluk 1-2 dari tuan rumah Arema FC pada laga pekan pamungkas Liga 1 2018 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (9/12/2018) petang WIB.
Sriwijaya finis di zona merah klasemen akhir Liga 1 2018, tepatnya di peringkat 16 usai hanya meraih 39 poin dari 34 pertandingan. Klub berjuluk Laskar Wong Kito itu terpaut tiga poin dari zona aman.
Suasana haru pun tak terelakkan mewarnai kepulangan para penggawa Sriwijaya dari lawatan ke Malang. Yu Hyun Koo dan kolega tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, Palembang, Senin (10/12/2018).
Ratusan suporter Sriwijaya, mulai dari yang tergabung dalam Singa Mania, Sriwijaya Mania, hingga Ultras Palembang yang sudah menunggu kedatangan para pemain pun tidak dapat menahan tangis.
Baca Juga: Sriwijaya FC Terdegradasi, Kapten Arema FC Prihatin
Tangis kesedihan pecah ketika mereka bertatap sapa dengan Alberto Goncalves dan kawan-kawan. Meski demikian, lantunan lagu penyemangat tetap dilantunkan para suporter, sembari berjanji akan tetap setia mendukung tim meski Sriwijaya hanya akan tampil di kompetisi Liga 2 musim depan.
Asisten manajer Ahmad Haris menjadi sosok pertama dari personel Sriwijaya yang muncul lebih dahulu di pintu kedatangan. Ia pun merapatkan kedua tangannya sambil terus meminta maaf kepada rombongan suporter yang tiba.
"Kami meminta maaf kepada seluruh pecinta Sriwijaya FC. Kita sudah berusaha semaksimal mungkin, namun inilah hasil akhirnya," ujar Haris.
Kesedihan bukan saja nampak dari para suporter, tetapi juga dari para pemain. Terlebih melihat rombongan suporter yang terus menyanyikan lagu semangat kepada mereka.
"Kami sudah berjuang sekuat tenaga agar meraih kemenangan di laga terakhir. Namun hasilnya justru berkata lain. Sempat unggul, kami justru kalah," kata Beto Goncalves.
Baca Juga: Kesedihan Sang Kapten Usai Sriwijaya FC Dipastikan Turun Kasta ke Liga 2
Beto sendiri sempat meluapkan emosinya usai Sriwijaya takluk 1-2 dari Arema. Kekesalahan sang striker gaek bukan karena mencari 'kambing hitam', namun lebih kepada rasa kecewa terhadap kepemimpinan wasit.