Suara.com - Sriwijaya FC terdegradasi ke Liga 2 musim 2019. Tim berjuluk Laskar Wong Kito tersebut hanya mampu menempati peringkat 17 klasemen akhir Liga 1 2018 dengan poin 39 dari 34 pertandingan.
Kepastian degradasinya Sriwijaya usai Alberto Goncalves cs kalah dari Arema FC pada pekan terakhir Liga 1 2018, dengan skor 1-2, Minggu (9/12/2018).
Selain Sriwijaya, tim yang juga turun kasta ke Liga 2 musim depan, yakni Mitra Kukar dan PSMS Medan.
Terkait terdegradasinya Sriwijaya ke Liga 2, Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) selaku pengelola Sriwijaya FC, Muddai Madang mengaku siap bertanggung jawab.
Baca Juga: Lindswell Kwok dan Hulaefi Menikah, Menpora Panjatkan Doa Ini
Muddai mengatakan dirinya menjadi orang yang paling bertanggung jawab atas terdegradasinya Sriwijaya FC ke Liga 2.
"Selaku Dirut PT SOM sekaligus sebagai pemilik saham mayoritas PT SOM, saya adalah orang yang paling bertanggung jawab dan paling berkepentingan dalam perjalanan Sriwijaya FC di kompetisi Liga 1," katanya dalam rilis yang diterima Suara.com, Senin (10/12/2018).
"Faktanya, Sriwijaya FC harus terdegradasi ke Liga 2 setelah kalah 1-2 dari tuan rumah Arema FC. Kami jelas kecewa. Kami jelas bersedih hati. Apalagi kami sudah mengerahkan pikiran dan mengeluarkan biaya untuk menjaga Sriwijaya FC di Liga 1," tambahnya.
Muddai pun meminta maaf kepada seluruh masyarakat Sumatera Selatan, khususnya fans Sriwijaya FC atas prestasi tim kesayangan mereka pada musim ini.
Ia mengaku sudah berusaha semaksimal mungkin agar Sriwijaya bisa tetap bertahan di kasta tertinggi persepakbolaan Tanah Air.
Baca Juga: Pelita Jaya Kalah Lagi, Fictor Roring Merasa Berada di Planet Lain
"Atas nama Sriwijaya FC, saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada mayarakat Sumatera Selatan. Khususnya pencinta Sriwijaya FC yang selama ini memberikan dukungan kepada Sriwijaya FC," jelasnya.
"Kami sudah berusaha maksimal menjaga marwah Sriwijaya FC untuk tetap berada di Liga 1. Upaya itu kami lakukan dengan mendatangkan pelatih yang berkualitas. Kemudian menjaga pembayaran gaji berjalan dengan baik," Ia menambahkan.
Muddai menjelaskan bermain di Liga 2 bukan akhir dari segalanya. Ke depan, Sriwijaya FC bakal melakukan evaluasi demi kembali ke kompetisi Liga 1 pada musim 2020.
"Jangan bersedih, kami akan sekuat tenaga mengembalikan Sriwijaya FC ke habitatnya sebagai peserta kompetisi Liga 1 pada 2020. Tentu kami akan melakukan evaluasi baik dari sisi pemain maupun pelatih," pungkasnya.