Suara.com - Megabintang Liverpool, Mohamed Salah berhasil mendapatkan penghargaan Puskas Award 2018 alias gol terbaik sepanjang tahun ini. Penghargaan ini diberikan dalam rangkaian seremoni Ballon d'Or 2018 yang dihelat di Paris, Prancis, Selasa (4/12/2018) dini hari WIB.
Gol Salah pada laga Merseyside Derby kontra Everton di Anfield pada Liga Inggris 2017/2018, terpilih sebagai gol terbaik 2018 pada acara Ballon d'Or dini hari tadi.
Salah melakukan solo-run, sebelum melakukan cut-inside dan menjebol gawang Everton dengan sepakan kaki kiri melengkungnya. Aksi Salah ini pun diganjar Puskas Award 2018.
Namun, keberhasilan Salah ini diliputi kontroversi. Gol attacker internasional Mesir untuk Liverpool itu dinilai tidak layak sebagai gol terbaik 2018.
Baca Juga: Wow! Zidane Ternyata Sudah Prediksi Modric Bakal Raih Ballon d'Or
Sebagai informasi, dua gol hebat yang menjadi pesaing gol Salah dalam Puskas Award 2018 adalah gol salto winger Real Madrid, Gareth Bale di final Liga Champions 2017/2018, sertagol salto Cristiano Ronaldo saat membantu El Real mengalahkan Juventus di babak delapan besar kompetisi yang sama.
Well, dua gol tersebut dinilai lebih layak menyabet Puskas Award 2018. Namun, masalahnya Puskas Award kali ini juga ditentukan oleh fan vote, di mana setiap penggemar sepakbola bisa memberikan suaranya. Mungkin, inilah yang jadi penyebab kemenangan Salah dari dua pesaingnya.
Bale sendiri pun angkat bicara soal kekalahannya di Puskas Award 2018. Melihat Salah menang, Bale mengaku terkejut.
Bale mengakui Salah mencetak gol hebat, tetapi dia merasa gol tersebut belum layak mendapatkan Puskas Award. Bale pun cemas penghargaan ini jadi kurang berarti karena Salah mendapatkannya dengan gol yang tidak terlalu spektakuler.
"Ya, sejujurnya saya terkejut. Apa yang bisa Anda katakan?" ucap Bale dalam wawancara dengan FourFourTwo.
Baca Juga: Akhiri Dominasi Messi dan Ronaldo, Modric: Ini Kemenangan untuk Sepak Bola
"Itu membuat penghargaan ini jadi kurang berarti, meski jelas itu merupakan gol yang hebat dari Salah," sambung pemain internasional Wales itu.
Lebih lanjut, soal gol saltonya di partai puncak Liga Champions musim lalu, Bale mengaku sedikit terbantu keberuntungan. Sang bintang membuat gerakan itu berdasarkan insting. Untungnya bola mengarah tepat ke gawang dan sukses mengoyak jala gawang Liverpool.
"Itu instingtif. Posisi tubuh saya tepat, gerakan kaki saya tepat, dan saya menendang bola dengan tepat. Ketika Anda menendang bola dengan sempurna, Anda tahu itu akan tepat sasaran." terang Bale.
"Anda hanya perlu berharap kiper tidak akan membuat penyelamatan gemilang. Jadi begitu saya menendang, saya tahu ada peluang gol. Jika Anda melihatnya ulang, Anda bisa melihat kepala saya langsung berputar. Saya tahu ke mana arah bola," tandas eks attacker Tottenham Hotspur tersebut.