Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia Bima Sakti menyentil komunikasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait program pemusatan latihan (TC) dan uji coba timnas.
Menurut Bima, komunikasi itu menjadi salah satu hal yang harus dievaluasi seiring gagalnya Indonesia lolos dari fase grup Piala AFF 2018.
"Soal TC, uji coba dan lawan-lawan timnas ke depan harus lebih dikomunikasikan," ujar Bima dalam konferensi pers jelang terakhir Grup B Piala AFF 2018 kontra Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (24/11/2018).
Jalan Timnas Indonesia menuju turnamen internasional, lanjut Bima, harus disusun dengan program TC serta uji coba yang terukur dan dikelola dengan rapi.
Baca Juga: 4 Desain Helm Keren dan Gahar Pebalap MotoGP Saat Tes di Valencia
Idealnya, program ini bukan hanya disiapkan oleh pelatih karena federasi juga harus terlibat di dalamnya.
"Itu penting untuk sepakbola Indonesia," tutur pelatih berusia 42 tahun itu, dilansir dari Antara.
Bima Sakti mengajak semua pihak untuk menatap hari esok. Kegagalan di Piala AFF 2018 memang memunculkan kesedihan, tapi Indonesia memiliki waktu untuk terus berkembang.
"Semua tentu sedih dan kecewa Indonesia gagal di Piala AFF 2018. Kami tim pelatih, ofisial dan pemain memohon maaf untuk itu. Namun, pencapaian tersebut bukan kiamat bagi persepakbolaan nasional. Semoga kondisi ini bisa menjadi koreksi dan titik balik prestasi timnas," tutur Bima.
Indonesia dipastikan tersingkir dari persaingan Piala AFF 2018 setelah tidak mampu lolos dari Grup B.
Baca Juga: 5 Pebalap MotoGP dengan Ritual Unik Sebelum Balapan
Poin Indonesia tidak mencukupi untuk mengejar posisi dua tim terbaik sebagai syarat lolos ke empat besar. Pencapaian tersebut mengulang catatan serupa pada Piala AFF tahun 2007, 2012 dan 2014.