Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti mengatakan, dirinya mempersiapkan strategi baru setelah kalah 0-1 dari Singapura dalam laga Grup B Piala AFF 2018, Jumat (9/11/2018).
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Nasional, Singapura tersebut, taktik Indonesia untuk memanfaatkan lebar lapangan melalui tusukan-tusukan sayap demi menekan pertahanan Singapura, dianggap tidak berjalan dengan baik.
"Kami tidak akan bertumpu sepenuhnya lagi pada pemain sayap," ujar Bima usai pertandingan, dilansir dari Antara, Sabtu (10/11/2018).
Pelatih berusia 42 tahun itu menyadari, variasi serangan diperlukan agar timnya tak buntu ketika berjumpa lawan dengan pertahanan ketat seperti Singapura.
Baca Juga: Daud Yordan vs Anthony Crolla, Sang Kakak: Anggap Saja Latihan
Ketika takluk dari Singapura, Indonesia menurunkan Febri Hariyadi dan Irfan Jaya di sayap kiri-kanan. Dengan formasi 4-2-3-1, Bima sangat bergantung kepada kemampuan kedua nama tersebut untuk membongkar solidnya lini belakang lawan.
Namun, ternyata Singapura mampu menunjukkan pertahanan yang impresif, menutup ruang untuk Febri dan Irfan, yang di babak kedua digantikan oleh Riko Simanjuntak.
Pelatih Singapura Fandi Ahmad mengakui, dirinya dan tim sudah menganalisis permainan Indonesia melalui empat sampai lima video rekaman pertandingan.
Singapura yang sudah memprediksi strategi Indonesia akhirnya mampu meredam performa skuat Garuda.
"Kami sudah mendapatkan kekuatan Indonesia sebelum pertandingan," kata Fandi.
Baca Juga: Doa Luis Milla untuk Timnas Indonesia di Piala AFF 2018
Timnas Indonesia takluk dari tuan rumah Singapura pada laga Grup B Piala AFF 2018 lewat gol tunggal sang kapten Hariss Harun pada menit ke-37.