Suara.com - Pelatih Persija Jakarta Stefano Cugurra Teco menyebut jika tim besutannya tampil konsisten di Liga 1 2018. Meski musim ini Persija mengikuti banyak kejuaraan dan dihadapkan sejumlah kendala.
Sebagaimana diketahui, selain Liga 1 2018 dan Piala Indonesia musim ini Persija-- bersama Bali United-- juga ambil bagian di Piala AFC 2018.
Selain jadwal pertandingan padat di tiga kompetisi, kendala juga menyertai Persija di Liga 1 musim ini. Diantaranya permasalahan mencari markas. Berbeda dengan musim lalu, di awal musim ini Persija tidak bisa menggunakan dan menetap di Stadion Patriot, Bekasi. Dua hal mendasari kendala tersebut, yaitu gelaran Asian Games dan juga aksi suporter setia mereka, Jakmania.
Namun dengan kerja keras dan fokus di setiap pertandingan, semua itu mampu diatasi Teco.
Baca Juga: Bhayangkara FC Bungkam MU, Persela Batal Menang
"Tidak mudah yah. Yang pasti wartawan, suporter, manajemen, dan mereka yang mengerti bola tahu ini tidak mudah bagi Persija. Waktu kita tidak punya kandang kamu harus menghormati main di mana-mana seperti Bantul, PTIK dan di mana-mana," kata Teco dalam jumpa pers jelang laga kontra PS Tira, Jumat (9/11/2018).
"Ketika tidak punya kandang tidak akan mudah. Kita sebagai pelatih sering bicara kepada pemain kita harus kerja, yang penting kerja di latihan dulu. Kita akan lihat dahulu main di mana, seperti besok main di sini (Wibawa Mukti) lawan PS Tira kita harus siap, walau belum pernah main di sini harus siap. Tidak boleh tidak siap," tambahnya.
Pelatih asal Brasil itu pun membandingkan saat Persija menjalani musim 2016, saat kompetisi kasta tertinggi bernama Indonesia Soccer Championship (ISC A). Saat itu Ismed Sofyan dan kawan-kawan menjalani musim dengan nasib serupa, namun dengan hasil yang berbeda.
Saat itu, Persija hanya mampu finis di urutan ke-14 klasemen akhir ISC A. Bahkan, Macan Kemayoran dalam satu musim mengganti tiga pelatih yaitu Paulo Camargo, Jan Saragih (Carateker), dan Muhammad Zein Al Haddad atau yang akrab disapa Coach Mamak.
"Kamu sebagai wartawan boleh bandingkan dengan tahun 2016, saya memang tidak ada di sini, tapi ada teman saya di sini jadi pelatih. Dia waktu itu punya banyak masalah, tidak ada stadion harus main di solo, banyak masalah seperti sekarang. Hasilnya ada tiga pelatih dalam satu tahun dan akhiri kompetisi di posisi 14," jelasnya.
Baca Juga: Persib Ditumbangkan Penghuni Zona Merah
"Tahun ini Persija punya masalah yang sama. Tapi kita tetap konsisten, peluang buat juara ada, kita masih ada di dalam target manajemen, di posisi tiga. Semua komponen di dalam tim pasti mau lebih target dari manajemen," pungkasnya.