Suara.com - Timnas Indonesia U-19 harus mengubur mimpinya tampil di Piala Dunia U-20 tahun depan setelah dikalahkan Jepang di perempat final Piala AFC U-19 2018, Minggu (28/10/2018) malam WIB.
Bermain di depan puluhan ribu suporter yang memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, tim asuhan Indra Sjafri kalah dua gol tanpa balas. Gol-gol Jepang sendiri dicetak oleh Shunki Hagishi (40') dan Taisei Miyashiro (70').
Namun, dalam setiap kegagalan pasti ada pelajaran yang bisa dipetik. Mungkin itu yang ada dibenak pelatih Indra Sjafri usai peluit tanda berakhirnya pertandingan dibunyikan.
Indra mengaku tetap bangga dengan perjuangan para pemainnya selama gelaran Piala Asian U-19 2018. Menurutnya, apa yang ditampilkan Witan Sulaeman pada pertandingan tadi merupakan cermin nyata bahwa secara level permainan Garuda Nusantara tak kalah dengan negara-negara lain.
Baca Juga: Chelsea Raih Kemenangan Besar di Markas Burnley
"Dengan berakhirnya pertandingan selama 2x45 menit tadi, saya semakin yakin bahwa sepakbola kita tak tertinggal dari negara lain," kata Indra Sjafri saat membuka jumpa pers di SUGBK, Senayan, Jakarta, Minggu (28/10/2018) malam WIB.
"Saya berterimakasih dan memberikan hormat kepada semua pemain. Mereka dari awal sudah menunjukan kualitas dan pantas bersaing di level Asia."
Meski secara terang-terangan menyebut anak asuhnya sudah bermain maksimal. Mantan pelatih Bali United itu tak menampik dalam setiap pertandingan harus tetap ada hal-hal yang diperbaiki.
Meminimalisir kesalahan dan konsentrasi di lapangan menurut Indra menjadi inti sari dari kelemahan permainan Timnas U-19 dipertandingan malam tadi yang sesegera mungkin lekas diperabaiki.
"Sepakbola tentu ada kalah ada menang, tapi saya yakin bahwa level sepakbola Indonesia dengan Jepang dan negara lain cukup kompetitif," ujar Indra.
Baca Juga: Ditekuk Jepang, Timnas Indonesia U-19 Gagal Lolos ke Piala Dunia
"Gol pertama contohnya. Jepang mampu merespon saat permainan dari kaki ke kaki tak berhasil. Dan kita lupa bahwa ada sekema lain yakni tendangan jarak jauh. Itu berhasil dan kita lupa melakukan antisipasi disitu."