Suara.com - Mantan asisten pelatih tim nasional Indonesia U-23 Bima Sakti kini sudah resmi didaulat sebagai pelatih timnas. Bima ditunjuk menggantikan Luis Milla Aspas, mengarungi kerasnya pertarungan di Piala AFF 2018 yang bergulir bulan depan.
Menyusul penunjukkan Bima Sakti, mantan pelatih timnas Indonesia U-16 Fakhri Husaini menilai langkah yang diambil PSSI sangat berani. Menurutnya, menunjuk Bima sebagai pelatih sama artinya dengan berjudi.
Dinilai sebagai sebuah perjudian, menurut Fakhri, karena Bima bisa dibilang belum memiliki jam terbang yang cukup. Sebagaimana diketahui, Bima baru mencicipi dunia kepelatihan sebagai asisten Luis Milla di timnas Indonesia U-23 yang dipersiapkan untuk Asian Games 2018 lalu.
Namun, Fakhri mengapresiasi keberanian juniornya di timnas Indonesia itu. Menurutnya, Bima berani mengambil tantangan melatih timnas senior yang pastinya memiliki tanggung jawab yang lebih besar.
Baca Juga: Resmi Ditunjuk sebagai Pelatih Kepala, Ini Target Bima Sakti
"Perjudian yang luar biasa dari PSSI maupun Bima. Saya mengapresiasi keberanian dia untuk menerima jabatan ini. Dan sebagai sesama pelatih juga saya harus ikut mendoakan dia juga," kata Fakhri.
"Hanya saja, menjadi pelatih timnas, apalagi menjadi pelatih timnas senior tantangannya lebih besar, tanggung jawabnya juga lebih besar, mudah-mudahan Bima yang belum punya pengalaman sebagai pelatih di klub mampu melewati semua ini," tambahnya.
Bima ditunjuk sebagai pelatih lantaran Luis Milla menolak tawaran perpanjangan kontrak satu tahun yang disodorkan PSSI.
Di Piala AFF 2018 yang akan digelar 8 November hingga 15 Desember, Indonesia tergabung di Grup B. Di Grup B, pasukan Merah Putih akan menghadapi Thailand, Filipina, Singapura, dan Timor Leste.
Baca Juga: Gantikan Milla, Bima Sakti Resmi Jadi Pelatih Timnas Indonesia