Cina Batasi Gaji Pemain Sepak Bola

Syaiful Rachman Suara.Com
Minggu, 21 Oktober 2018 | 05:00 WIB
Cina Batasi Gaji Pemain Sepak Bola
Pemain Beijing Guoan Cedric Bakambu (kiri) menanduk bola di depan gawang Shandong Luneng yang dikawal Wang Dalei dalam lanjutan Liga Super Cina yang berlangsung di Beijing, 5 Agustus 2018 [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asosiasi Sepak Bola Cina (CFA) mengeluarkan beberapa kebijakan baru, di antaranya mengenai pembatasan gaji para pemain liga.

Dilansir Antara, pembatasan gaji atau "salary cap" para pemain yang berlaga di Liga Super Cina (CSL) dan level di bawahnya akan diberlakukan pada musim kompetisi tahun depan, demikian radio resmi pemerintah setempat, Sabtu (20/10/2018).

Menanggapi munculnya kekhawatiran atas kendala mahalnya biaya transfer dan kewajiban membayar gaji para pemain asing, CFA menyatakan bahwa kebijakan pembatasan gaji nanti juga akan mengatur total pengeluaran klub dan gaji setiap pemain.

Kebijakan tersebut bertujuan untuk menghindari investasi yang tidak perlu, menciptakan iklim kompetisi yang sehat, dan membangun liga profesional yang berkesinambungan, demikian pernyataan CFA.

Baca Juga: Arab Saudi dan Tajikistan Menang, Malaysia dan Cina Tanpa Poin

Dalam menentukan besaran gaji nanti, CFA akan merujuk investasi klub dan gaji para pemain yang berlaga di Liga Jepang (J-League) dan Liga Korea (K-League).

Selain itu, CFA juga akan mengeluarkan aturan untuk meninjau dan menyelia kemampuan keuangan klub, menghilangkan biaya ekstra saat tanda tangan kontrak sehingga tidak ada lagi kontrak ganda, termasuk penyempurnaan regulasi agar sesuai dengan sistem kontrak pemain sebagai bagian dari tenaga kerja profesional di negara berpenduduk terbesar di dunia itu.

Diperkirakan semua detail kebijakan baru itu secara resmi akan dikeluarkan CFA setelah berakhirnya musim kompetisi tahun ini.

Kebijakan yang berlaku saat ini adalah klub yang menghabiskan dana lebih dari 45 juta RMB (Rp 99 miliar, 1 RMB = Rp2.200) untuk pemain asingnya dan harus membayarkan dengan nilai yang sama untuk dana pengembangan sepak bola nasional.

Kewajiban yang dibayarkan klub bersamaan dengan penandatanganan kontrak pemain tersebut akan berlanjut hingga musim kompetisi 2019.

Baca Juga: Galakkan Sepak Bola, Pemerintah Cina Bangun 10.000 SSB

Dibandingkan dengan cabang olahraga lain di Cina, sepak bola miskin prestasi, bahkan untuk tingkat Asia, tim nasional Cina masih tertinggal.

Dalam tiga tahun terakhir, pemerintah Cina terus membangun fasilitas sepak bola, termasuk ribuan unit sekolah sepak bola mulai usia dini hingga junior.

Sistem pelatihan juga mulai memasuki babak baru dengan menggembleng para pemain junior ala militer seperti yang pernah dijalani pemain tenis meja dan atlet loncat indah Cina.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI