Suara.com - Manajer Sriwijaya FC Ucok Hidayat mengaku adanya ancaman dalam pemanggilan lima pemainnya ke tim nasional. Bukan kepada klub, tapi kepada pemain.
Sebagaimana diketahui, lima pemain Sriwijaya FC dipanggil untuk memperkuat timnas di dua laga uji coba. Lima pemain tersebut adalah Esteban Vizcarra, Zulfiandi, Alberto Goncalves, Syahrian Abimanyu, dan Samuel Christiansen.
Esteban Vizcarra kini sudah dikembalikan dan pemain naturalisasi itu baru saja turun bermain menghadapi Bhayangkara FC di Stadion PTIK, Jakarta, Jum'at (12/10/2018). Sementara empat pemain andalan Sriwijaya lainnya masih bersama timnas, bersiap melakoni uji coba kontra Hong Kong yang akan digelar 16 Oktober mendatang.
"Mereka (PSSI) tidak mengancam ke kita, tapi ke pemain. Diancam. Beto diancam. Pemain kan takut, apalagi naturalisasi," kata Ucok di Stadion PTIK, Jakarta, Jumat (12/10/2018).
Baca Juga: Sriwijaya Tumbang, Subangkit Lapang Dada
"Jangan samakan (Stefano) Lilipaly dan (Ilija) Spasojevic, karena mreka dibiayai oleh negara, oleh PSSI. Kalo Beto dan Vizcarra, sepeser pun PSSI tak tahu. Setelah jadi baru, ooo ini orang kita," tambahnya.
Dalam pemanggilan pemain, Ucok menjelaskan PSSI langsung menghubungi pemain. Tidak melalui klub. Setelah bergabung ke tim nasional, barulah PSSI memberikan surat kepada klub.
"Mereka biasanya seperti ini telepon ke pemain. Pemain sudah ketakutan, baru mereka kirim surat ke kita, dan tidak ada dari pemain lapor ke kita, lalu kita buat surat penyerahan ke PSSI."
"Mereka (Beto dan Vizcarra) setia, bagus. Kita harus toleransi juga, takut. Mereka numpang hidup di kita. Kok ditakut-takutkan," jelasnya.
Menurut Ucok, pemanggilan lima pemain dalam satu klub tidaklah bijak. Apalagi, PSSI berencana memanggil pemain Sriwijaya lainnya sebagai pengganti Vizcarra.
Baca Juga: Tundukkan Sriwijaya, Bhayangkara Geser Posisi Persija
Meski ada rasa mengganjal, klub berjuluk Laskar Wong Kito memilih menerima dan tidak akan mengajukan protes kepada PSSI.
"Tidak bijak lah. Kami kehilangan satu pemain inti saja kacau, apalagi lima, pemain bagus semua. Yang dipanggil memang bagus, tidak ada yang jelek. Jadi kalau umpama Vizcarra dipulangkan, tidak. Balikkan satu ambil dua, kan."
"Kalau orang berkuasa, tidak dapat diprotes. Kami menghadapi yang tidak jelas. Dia selalu membawa rules, kalau umpamanya dipanggil timnas, itu aturan FIFA, jadi tidak boleh ditolak. Dan Rule FIFA itu, umpamanya sedang ada Timnas, tidak boleh ada kompetisi," ujarnya.
Terkait dua pemanggilan pemain lain, Ucok mengaku belum menerima surat pemanggilan. Menurut informasi yang didapat Ucok, Marckho Sandy Merauje sudah dihubungi oleh PSSI. Sedangkan satu nama pemain lainnya masih gelap.
"Tidak perlu panggil. Mereka langsung telepon. 'Hey, datang' Kalau sudah datang baru suratnya muncul. Yang baru dihubungi Marckho, dimintai paspor dan KTP."
"Maksud saya, bagusnya semuanya (pemain) diambil seluruhnya dibiayakan. Kita tidak usah main, tidak apa-apa. Kita tidak ada protes, ikuti saja. Kita tidak apa-apa, demi nasional," pungkasnya.
Terkait klaim Ucok Hidayat soal ancaman kepada pemain Sriwijaya FC untuk memperkuat tim nasional, PSSI belum bisa dikonfirmasi. Dihubungi lewat Whatsapp, Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria belum memberikan jawaban.